4. Meng-Khitbah

13.4K 598 7
                                    


📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

"Akan ada masa dimana kau tidak menemukan kebahagiaan kecuali mengasingkan diri dari keramaian"

-Ali bin Abi Thalib-
━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
__________________

Semenjak menemukan data gadis bernama Alifa Zea Amanda, justru Gus Akram sering dipertemukan dengan nya, entah itu sudah menjadi takdirnya atau hanya kebetulan saja. Seperti pagi ini Alifa yang sedang menemani Tika untuk memeriksa diri ke pos kesehatan pesantren ( POSKESTREN ) akibat demam yang dialami Tika dari semalam belum juga sembuh.

Ternyata takdir mempertemukan Gus Akram dan Alifa di pokestren, Gus Akram tiba-tiba menghampiri dokter yang bertugas di pokestren untuk memeriksa ummi Nurul yang mengalami tekanan darah tinggi.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

"Maaf dok, bisa ke ndalem sebentar..? Ummi perlu pemeriksaan, seperti nya tensinya naik dok" ucap Gus Akram dengan tergesa-gesa.

"Sebentar ya Gus, saya mau periksa satu pasien santri dulu." Jawab dokter lalu berjalan kearah ruangan pemeriksaan.

Deg

Gus Akram terpaku. Begitu tatapannya mengikuti arah gerak sang dokter, bertanya menemukan sosok santri yang sedang duduk di depan ruang pemeriksaan.

Santri tersebut terlihat sangat mempesona dengan balutan gamis berwarna merah muda dipadukan dengan hijab warna senada. Terlihat sedang duduk disebuah kursi sambil memeluk sahabatnya yang terlihat menggigil.

Merasa ditatap Alifa menoleh kearah Gus Akram yang masih menunggu sang dokter memeriksa Tika. Alifa menganggukan kepalanya sambil tersenyum, lalu menundukkan pandangan nya

Sementara Gus Akram merasa jantungnya akan terlepas melihat senyuman yang begitu indah terukir di bibir Alifa, persis seperti didalam mimpinya, gadis tersebut selalu menampilkan senyum terindahnya.

"Teman nya sakit apa dek..?" Gus Akram memberanikan diri untuk bertanya demi menetralisir degup jantung nya, kebetulan diruangntersebut hanya ada mereka berdua. Karena dokter sedang memeriksa keadaan Tika diruang yang terpisah.

"Ternyata beliau ramah juga, gak se-killer waktu itu di kelas" batin Alifa karena tidak menyangka sama sekali Gus nya mau bertanya padanya.

"Dari semalam demamnya belum juga turun Gus, padahal saya sudah kasih paracetamol, saya udah kompres juga." Jawab Alifa tentunya sambil menundukkan pandangan nya, seperti yang sudah di ajarkan para ustadzah supaya menundukkan pandangannya ketika bertemu dengan lawan jenis

"Mungkin teman kamu butuh obat yang lain dan butuh istirahat juga, semoga teman kamu segera diberikan kesembuhan oleh Allah"

Aamiin, syukron jazakallah Gus atas do'a nya." Jawab Alifa sambil tersenyum

"Maa syaa Allah, cantiknya calon bidadari ku" batin Gus Akram memuji keindahan makhluk ciptaan Tuhan yang sudah mengganggunya disetiap tidur malam nya selama dua tahun.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang