28. Berusaha Mengambil Hati Sang Bidadari

10.8K 389 5
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

“Cantiknya wanita hanya akan menyatu dengan tanah, namun baiknya akhlak dan amal wanita, akan berakhir hingga di jannah.”

Al Habib Anis bin Alwi Al Habsyi
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Fa kamu kenapa sih semalam nangis ya? sampai mata kamu bengkak, habis digigit tawon?" mereka berdua sedang bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Kelihatan banget ya Zah?" Alifa menatap cermin dan benar sekali matanya terlihat membengkak "gimana ini, apa aku bolos aja ya sekolahnya" batin Alifa, merasa kurang percaya diri ke sekolah dengan mata yang membengkak.

"Ya jelas kelihatan banget, kamu nangisin apa sih sampai bengkak begitu? seharusnya kamu bahagia, bukan menangis"

"Atau kamu masih kangen sama mami kamu? iya?"

Bukannya menjawab Alifa justru mengutarakan niat bolosnya "aku hari ini bolos aja deh, malu keluar kamar dengan mata yang membengkak" ucap Alifa sambil menatap wajah didepan cermin.

"Kenapa bolos? memangnya kamu siap ditakzir? (dihukum?) Gus Akram yang suka menghukum sudah kembali lho" tika sengaja menakut-nakuti Alifa.

"Dari pada nanti banyak yang nanya karena mata aku bengkak, aku harus jawab apa?"

"Jawab aja digigit semut" Tika memberikan ide pada Alifa keduanya pun tertawa. Namun Alifa menyetujui usulan dari sahabatnya. Alifa memutuskan tetap berangkat ke sekolah, dari pada dihukum Gus Menyebalkan itu, rasanya Alifa belum siap. Apalagi Gus Akram yang sudah membuatnya semalaman menangis karena tiba-tiba menghalalkannya tanpa meminta persetujuan padanya terlebih dahulu.

Dan benar sesuai dengan dugaan Alifa, semua teman satu kelasnya, menanyakan keadaan Alifa muncul dengan mata membengkak, Alifa pun menjawab sesuai dengan ide yang diberikan Tika, banyak yang percaya, namun ada juga yang tidak percaya.

"Mana mungkin di gigit semut, pasti kamu habus menangis lya kan?" tebak salah satu teman satu kelasnya.

"Engak percaya ya sudah, Ayo Fa, kita duduk, enggak usah didengerin omongan mereka" Tika segera menarik pergelangan tangan Alifa lalu mengajaknya duduk di kursinya.

Beruntung pagi ini banyak jam kosong, karena para dewan guru sedang rapat karena kedatangan beberapa guru baru yang akan mengajar di pesantren tersebut. Sehingga harus merubah jadwal pengajar sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan.

Fardan sebagai guru Al-Qur'an Hadist, Rizky Guru Aqidah Akhlak, sementara Arissa guru Fiqih, ketiganya guru baru dan lulusan Kairo, selain itu juga mereka sahabat Gus Akram sejak berada di Kairo.

Desas desus kedatangan guru baru pun menyebar keseluruh santri "aku dengar ada guru wanita juga lho yang baru" ucap salah satu santri.

"Memang iya, orangnya cantik banget, aku tadi lihat sendiri waktu ngantar buku tugas ke kantor" santri yang satunya ikut menimpali.

"Tadi kata ustazah Siti, Dia teman kuliah Gus Akram di Kairo, atau Jangan-jangan calon istrinya Gus Akram"

"Bisa jadi, soalnya tadi aku dengar Gus Akram mau bikin rumah di samping Ndalem, bisa jadi rumah itu untuk ditinggali bersama istrinya"

"Oh,pantesan tadi aku lihat mobil truk bawa matrial masuk ke Pesantren"

Deg

Alifa hanya terdiam mendengar semua obrolan teman-teman nya. Mereka hanya menduga-duga, namun Alifa tetap tidak peduli karena hatinya masih kesal dengan kejadian kemaren.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang