60. Suami Gus Ku Pawang Ku

9.6K 345 9
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Sekedar info, buat kalian yang hobby ngedit bisa DM di ig ezza ya, atau di WP ini. Karna jujur ezza butuh editor buat konten nya🙏

" Happy reading "
________________

Yahya orang kepercayaan Barata menatap heran pada wanita cantik berhijab yang masih sangat muda, Setahu Yahya, Barata tidak memiliki kerabat yang seperti itu "apa mungkin dia selingkuhan pak Barata? hebat sukanya kaum muda" batin Yahya sambil menatap wanita yang mengajak kenalan tadi sedang memeluk Barata "kasihan banget nyonya Kirana kalau pak Barata selingkuh. Eh tapi pak Barata tidak mungkin selingkuh dia kan rajin beribadah, atau jangan-jangan dia istri keduanya pak Barata?" Otak Yahya dipenuhi dengan teka-teki.

"Manja banget sih" ucap Barata lalu menggamit pinggul Alifa "silahkan duduk dulu Gus" ucap Barata lalu menoleh kearah Yahya yang masih terdiam "Yahya tolong hubungi OB supaya menjamu tamu kita"

"Baik pak Bos" jawab Yahya sambil melirik Alifa yang tersenyum kearahnya.

"Bos bebas punya dua istri, cantik cantik semua, lah aku satu aja belum dapat" gumam Yahya setelah keluar dari ruangan Barata untuk menghubungi OB.

"Papi ini teman satu Asrama aku, masih ingat kan? sama Tika?" ucap Alifa sambil menunjuk kearah Tika.

Barata terseyum sambil menganggukkan kepalanya "tentu saja nak, mana mungkin papi lupa" jawabnya lalu menyapa Tika, sahabat dari putrinya "selamat datang Nak Tika, terimakasih banyak sudah mau berteman dengan anak saya yang super manja ini" ucap Barata sambil mencubit hidung putrinya.

"Ih apaan sih Pi ya wajar kalau aku manja sama papi jarang ketemu juga kan aku kangen banget Pi" protes Alifa membuat Gus Akram menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya.

"Enggak malu sama suamimu, masih manja aja sama papi"

"Kenapa harus malu Pi, kalau nyuri baru malu" Alifa tertawa menang debat dengan sang papi.

"Kamu ini, enggak ada habisnya kalau ngomong nyerocos terus mirip petasan"

Tika menatap iri pada kedekatan Alifa dan papinya. Meskipun papinya pengusaha hebat tapi tetap mau meladeni kemanjaan putrinya.

Biasanya orang kaya yang Tika tahu, bersikap acuh pada anak-anak dan menyerahkan anaknya pada pengasuh, tapi setelah melihat Alifa dan papi Barata, tika pun merasa takjub.

Beberapa saat kemudian Pak Yahya datang bersama OB membawa beberapa minuman dan cemilan untuk menjamu Gus Akram. Mata Yahya tentu saja tertuju pada Alifa yang sedang duduk sambil bersandar di pundak Barata.

"Istri kedua memang beda, terlalu manja" batin Yahya membandingkan dengan sosok Kirana yang terlihat mandiri dan elegan.

"Silahkan hidangan nya dinikmati Gus!"

"Terimakasih banyak pak Yahya, sudah repot-repot menjamu kami"

"Ah tidak repot, sudah menjadi tugas kami" jawab Yahya lalu memilih duduk di kursi singgle.

"Pak Yahya Abimaya, pertanyaan saya belum dijawab lho, apakah bapak sudah punya istri apa belum?" Alifa sengaja berkata formal karena Alifa merasa Yahya belum mengingat dirinya.

Barata menaikan sebelah alisnya menatap heran pada putrinya, karena setahu Barata, Alifa dan Yahya dulu seperti adik kakak.

"Maaf mba, itu terlalu privasi buat saya, apa anda menyukai saya, sampai menanyakan hal seprivasi itu, disaat kita sama-sama tidak mengenal satu sama lain" jawab Yahya membuat Barata dan Alifa tertawa bersama, sementara Gus Akram dan Tika hanya menatap bingung.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang