📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍
Sebab tak ada makna dari hidup di dunia jika tidak membawamu menuju surga.
Maka pastikan langkahmu sudah menuju dan mengarah ke sana.
Jika belum, segeralah putar arah, bertaubatlah...!Ustadzah Halimah Alaydrus
━━━━━━━━━━━━━━━━━" Happy reading "
________________
"Kecewa kenapa nak?" tanya Ini Nurul dengan lembut"Karena tidak melibatkan aku dalam proses ijab qobul, bahkan tidak meminta persetujuan terlebih dahulu dari aku" Alifa masih terisak. Setelah mengumpulkan keberaniannya Alifa menceritakan keluh kesahnya pada Umi Nurul. Alifa sendiri sudah tidak kuat menampung masalah ini sendirian.
"Aku belum siap Umi, sungguh aku masih ragu. Apalagi menikah dengan Gus Akram Aku belum siap menjadi seorang istri, aku takut akan membuat kesalahan yang tidak diridhoi suami gara-gara aku membangkang, karena belum sepenuhnya menerima pernikahan ini"
"Bagaimana tanggapan para santri-santri kalau tahu aku yang masih bersekolah sudah dinikahi oleh Gus mereka? aku sungguh belum siap Umi"
"Umi paham, kamu tenang aja setelah kamu lulus nanti, baru kita akan merayakan resepsi pernikahan sekaligus mempublikasikan hubungan kalian. Untuk saat ini, hanya keluarga inti saja yang mengetahui pernikahan kalian. Kami bukan tidak menghargai keputusan kamu, tapi disini kami lebih memilih demi kebaikan, karena setiap hari kalian akan berinteraksi pasti sulit untuk Gus Akram menjaga pandangannya pada kamu, maka dari itu kita mengadakan ijab dengan segera meskipun baru nikah secara sirih"
"Tapi Umi ,aku masih tetap mau tinggal diasrama, aku belum siap menjadi istri yang seutuhnya, Umi pahamkan maksud aku?"
Umi Nurul terseyum lalu mengusap puncak kepala Alifa" Umi paham Lif, tidak masalah kalau kamu masih mau tinggal di asrama, tapi tolong temui suami kamu dulu, kalian perlu bicara dari hati ke hati!"
Alifa menunduk mendadak sedih membayangkan harus menemui Gus Akram yang menurutnya sangat menyebalkan.
"Kenapa nak kamu keberatan?" Tanya Umi Nurul sambil menatap Alifa yang terdiam..
Alifa mendongak dengan mata yang sudah berkaca-kaca "aku belum siap Umi,untuk menemui Gus Akram"
"Apa alasannya?"
"Aku, aku takut Umi, Gus Akram sangat menyeramkan" Umi Nurul tertawa mendengar kejujuran Alifa
"Menyeramkan bagaimana nak? umi enggak paham"
"Gus Akram selalu memberi hukuman pada Alifa, meskipun Alifa salah namun kali ini Alifa belum siap mendapatkan hukuman dari Gus Akram, putra Umi hoby banget memberikan hukuman. Bahkan hanya untuk melihatnya saja aku belum siap Umi"
Umi Nurul kembali tertawa "Masyaallah menantu Umi ternyata bisa bercanda juga ya"
"Aku serius Umi"
"Iya nak Umi paham, tapi kali ini putra Umi bukan mau memberikan hukuman pada Alifa, melainkan mau menyerahkan mahar pernikahan yang harusnya sudah diterima sama kamu sejak hari itu, namun berulang kali Umi nyuruh santri dan bahkan Ustazah untuk memanggil kamu ke Ndalem, kamu enggak datang sama sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomansaAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...