12. Sepucuk Surat Dari Gus Akram

10.5K 411 1
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Kebaikan Allah akan datang kepadamu walaupun kau tak tau bagaimana caranya.”

🌹Ustadzah Sania Al-Muthohar🌹
━━━━━━━━━

" Happy reading "
______________

Tiga hari sudah sejak kepulangan Alifa dari rumah sakit, kini para santri disibukkan dengan ujian semester dua, atau ulangan kenaikan kelas.

Alifa dan siswa lainnya pun sibuk mengerjakan soal-soal bahasa arab, siapa lagi kalau bukan Gus Akram yang menjadi pengawas dikelas tersebut.

"Ingat dilarang mencontek, dilarang berdiskusi, wajib mengerjakan sendiri." Tegas Gus Akram sambil mengitari setiap deretan bangku yang memajang kebelakang, Gus Akram mengamati santri satu persatu untuk menghindari kecurangan para santri

Saat melintasi bangku yang ditempati Alifa, Gus Akram menyelipkan sebuah kertas yang dilipat hingga bentuknya mengecil. Alifa yang sedang fokus mengerjakan soal-soal nya terpaksa menatap lipatan kertas yang diselipkan diantara lembaran kertas soal-soal nya.

Dengan jantung yang berdebar-debar, Alifa segera mengambil kertas tersebut lalu memasukannya ke dalam saku sebelum diketahui oleh sahabatnya

"Kira-kira isinya apa..? Gak mungkin juga kan ngasih contekan.?" Batin Alifa sambil menatap kearah Gus Akram yang sudah berjalan menjauh dengan kedua tangannya dilipat ke belakang sambil mengawasi gerak-gerik para santri

"Gunakan waktu kalian sebaik mungkin! Tidak usah terburu-buru. Kerjakan dengan teliti" ucap Gus Akram lalu duduk di kursi guru

Satu jam kemudian satu persatu santri mengumpulkan hasil tugasnya ke meja guru. Alifa mendadak grogi ketika melangkahkan kakinya ke arah meja guru, dimana ada Gus Akram yang sedang duduk sambil menunggu lembar jawaban dari para santri

"Jangan lupa dibaca!" Ucap Gus Akram ketika Alifa meletakkan lembar jawab dimeja guru, Alifa tidak merespon sama sekali, karena debaran jantungnya semakin kencang, Alifa khawatir Gus Akram mendengar detak jantungnya

"Alifa tunggu!"

"Aku mau ke toilet dulu tik, kamu mau nunggu disini atau dikantin..?"

"Aku tunggu di kantin, nanti kamu nyusul ya..!!"

"Iya tik."

Alifa segera menuju ke toilet, beruntung toilet saat ini dalam keadaan sepi sehingga tidak perlu repot-repot untuk mengantri.

Bukannya hendak membuang hajat akan tetapi Alifa sangat penasaran dengan lipatan kertas yang diselipkan oleh Gus Akram. Alifa segera masuk kedalam toilet tak lupa untuk mengunci pintunya lalu membuka lipata kertas tersebut

"Bismillah semoga dia gak nulis yang aneh-aneh, please aku belum siap merit. Aku masih kecil." Gumam Alifa lalu membaca kalimat demi kalimat yang tertulis di lipatan kertas tersebut.

Semangat ujiannya, usahakan dapat nilai tertinggi, ada hadiah spesial menanti

"Ih apaan si belum nikah aja udah ngatur-ngatur kaya gini, gimana kalau udah nikah. Jangan-jangan aku disuruh ngafalin kitab-kitab yang tebalnya bukan main, bisa botak kepala aku." Gumam Alifa lalu melipat kembali kertas tersebut lalu memasukan nya ke dalam saku

"Lama banget fa."

"Gak sampai satu jam juga, kenapa gak pesen duluan aja..?"

"Aku nunggu kamu, biar bisa bareng makan nya."

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang