•📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍•Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 10)━━━━━━━━━━━━━━━━
" Happy reading "
Tidak putus asa Gus Akram meminta izin kepada kiyai Abdullah untuk bisa mengajar dikelas santri putri, meskipun harus melalui sedikit perdebatan terlabih dahulu, namun akhirnya kiyai Abdullah mengizinkan putranya mengajar dikelas santri putri meskipun harus menggeser salah satu pengajar demi mendapatkan tempat untuk putranya mengajar sementara waktu.
"Terimakasih banyak bah, sudah izinkan Akram ngajar di kelas santri putri " ucap Gus Akram, mereka sedang berkumpul dimeja makan.
"Ada apa toh mas..? Tiba-tiba pingin ngajar di kelas santri putri..? Jangan-jangan mas lagi ke semsem sama salah satu santri putri". Tebak Aisyah sang adik perempuan Gus Akram yang suka ceplas-ceplos
"Bener itu Le..? Gimana itu CV dari Ning Balqis, kamu gak mau lihat dulu..? Barangkali kalian cocok" ummi Nurul ikut menimpali.
Gus Akram tidak menanggapi ucapan sang adik karena ucapannya memang benar adanya, lebih tepatnya mencari seseorang yang sudah berhasil mengusik hatinya.
"Ummi percaya sama Aisyah..? Selama ini aku udah menjaga pandangan loh mi"
"Maaf Le, ummi kan cuma nanya, terus gimana soal lamaran dari Ning Balqis..?"
"Ummi ku tersayang, kan aku sudah bilang berulang kali, aku belum siap untuk menikah, aku gak mau ngasih harapan sama wanita manapun."
"Tapi kalian bisa ta'aruf dulu Le, sampai kalian benar-benar siap untuk menikah."
"Mik maaf, aku gak bisa mik, aku mau fokus dulu sama pendidikan dulu"
"Mik, sudahlah. Jangan terlalu memaksa Akram, biarkan dia menyelesaikan dulu kuliahnya." Abah Abdullah akhirnya ikut angkat bicara demi menghentikan perdebatan ibu dan anak soal perjodohan.
"Iya bah, tapi Le, Ning Balqis itu cantik loh, selain itu dia juga sudah hafal Al Qur'an. Sekarang dia juga menjadi pendakwah yang hebat." Ummi Nurul memamerkan kelebihan Ning Balqis pada Gus Akram, berharap putranya akan tertarik pada Ning Balqis.
"Maaf mik". Hanya itu yang keluar dari mulut Gus Akram. Setelah itu Gus Akram memilik meninggalkan ruang makan karena merasa jengah dengan pembahasan soal perjodohan.
"Ummi si, maksa mas Akram jadinya marah dia, makannya aja belum selesai" ucap Aisyah pada ummi Nurul
"Ummi cuma pengin mas mu itu tidak salah pilih soal istri nduk, menurut ummi Ning Balqis itu cocok sama mas mu, dia sosok menantu idaman."
"Tapi mas Akram belum siap mik, jangan maksa dong mik, kalau sudah saatnya pasti mas Akram akan bertemu dengan jodoh yang terbaik."
"Sudah-sudah hentikan perdebatan kalian, selesaikan makan nya." Abah Abdullah beranjak lebih dulu karena sudah selesai makan malam nya.
Dibalkon kamar lantai dua, Gus Akram termenung. "Seandainya aku bertemu dengan gadis itu, apa kira-kira ummi mau menerima sebagai mantu..? Sepertinya ummi sudah terlanjur nge'fans sama Ning Balqis" gumam Gus Akram
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
Roman d'amourAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...