27. Mendadak Halal

11.6K 427 5
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

"Pada akhirnya setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, Maka tidak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain, cukuplah dengan ridho Allah bagi kita, sungguh mencari ridho manusia adalah tujuan yang tak akan pernah tercapai"

🔖Habib Umar Bin Hafidz
━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"

Selamat ya Fa, kamu pemecah rekor santri tersingkat penghafal Al-Qur'an, do'ain aku semoga cepat hafal"

"Terimakasih banyak Tik, aku do'ain yang terbaik untuk teman ku yang paling baik ini" jawab Alita membalas pelukan izah

"Echie-chie yang dapat bucket bunga dari Gus Akram, kita semua iri tho" goda Tika sambil menatap bucket bunga besar yang masih dipegang oleh Alifa.

"Apaan sih Tik, cuman bucket bunga doang enggak ada menarik-menariknya sama sekali"

"Ya udah kalau enggak mau buat aku aja" Tika berusaha merebut bucket bunga tersebut namun Alifa berhasil menjauhkannya dari jangkauan Tika.

"Enak aja"

"Katanya enggak ada menarik-menariknya giliran diminta enggak boleh, aneh banget kamu Fa, jangan-jangan kamu sudah jatuh dalam pesonanya Gus Akram iya kan? ketularan kita-kita hayo ngaku?"

"Idih apaan sih Tik" Alifa berlari menuju kamarnya untuk menaruh bucket bunga tersebut diatas lemari.

Alifa pun sudah berfoto bersama teman-teman, sehingga sekarang waktunya Alifa berganti pakaian, karena merasa gerah memakai gaun lebar dengan kombinasi brokat yang merupakan seragam peserta tahfizh.

Alifa memilih mandi terlebih dahulu lalu memakai abaya berwarna hitam, dipadukan dengan kerudung segi empat berwana coksu. Alifa duduk di tepi ranjang, sambil menatap bucket bunga pemberian Gus Akram "kira-kira sedang ngobrolin apa?mami sama Papi di Ndalem/semoga aja bukan pernikahan, rasanya belum siap setiap hari berhadapan dengan manusia yang suka ngasih hukuman" batin Alifa.

"Tapi ngomong-ngomong tadi Gus Akram makin cakep aja, badannya makin kekar, tampannya betambah kali lipat, idih ngomong apaan sih Fa, jangan bilang kalau aku sudah terpesona sama beliau, seperti apa yang dibilang sama Tika tadi, sadar fa, kamu enggak pantas untuk seorang Gus, bisa-bisa kena hukuman setiap menit" otak Alifa masih asik membayangkan nasibnya dengan Gus Akram.

"Alifaaaaaaa"

"Ada apaan sih, teriak-teriak, kesambet setan dari mana?" kesal Alifa mendengar teriakan Tika yang memekakan telinga,

"Ih siapa juga yang kesambet, aku bawa berita terupdate dan ter hot tho FA" ujar Tika menggebu-gebu

"Kabar apaan sih? paling-paling kabar tentang Gus Akram iya kan? sudah basi Tik" tebak Alifa

"Bukan Fa, ini kabar terbaru bahkan semua santri sudah tahu, tinggal kamu aja yang ketinggalan jaman"

"Kabar apaan?"

"Kita kedatangan guru baru, dua sekaligus, widih gantengnya minta ampun sebelas dua belas lah sama Gus Akram, dan yang aku dengar lagi mereka berdua sahabat Gus Akram yang sama-sama lulusan dari Kairo"

"Cuman itu?" Alifa merespon dengan datar

"Kamu enggak tertarik gitu Fa?" heran Tika

"Untuk apa tertarik, memangnya kalian yang enggak bisa jaga pandangan, ingat dosa Tika"

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang