📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍
Hidup telah menghancurkanku berkali-kali
Banyak situasi meruntuhkanku
Sebagian orang telah menyakiti dan merusakku
Tapi setiap saat, Allah membangkitkanku lagi.~Ustadzah Syarifah Aminah Al Attas
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━" Happy reading "
________________Sepanjang berjalan hati Gus Akram berbunga-bunga, bahkan ia tak sadar senyum-senyum sendiri begitu mengingat kejadian tadi. Dimana sang istri kecilnya dengan manja melingkarkan kedua tangannya ke lehernya dengan posisi memeluk dari belakang. Hanya mengingatnya saja membuat jantung Gus Akram berdebar-debar tidak karuan. Serasa ingin mengulangi kejadian tadi.
"Mau langsung pulang atau mau kemana? barang kali kamu ingin mengunjungi ke suatu tempat?" tanya Gus Akram pada Alifa.
Mendengar tawaran dari suaminya Alifa reflek menoleh "memangnya boleh Gus?"
"Kenapa tidak? mumpung kita lagi jalan biar sekalian. Memangnya mau kemana?" tanya Gus Khafi
"Beneran? Gus Mau menemani kesuatu tempat?"
"Iya"
"Ok kalau gitu lampu merah didepan kita belok kanan" ucap Alifa sambil tersenyum.
"Mau kemana?"
"Nanti juga Gus tahu" Alifa sengaja tidak memberitahukan tempat yang akan la kunjungi pada Gus Akram.
"Warung Padang depan, kita berhenti ya Gus"
"Siip" jawab Gus Akram pada istrinya, dalam hati merasa heran, apakah Alifa sudah lapar lagi? Padahal baru beberapa menit yang lalu mereka makan di mall.
Sesampainya di warung makan Padang Alifa segera memesan makanan, dan menyerahkan tagihan pada Gus Akram. Gus Akram ternganga begitu melihat pesanan makanan yang yang begitu banyak, namun Gus Akram tetap membayar tagihan tersebut.
"Lima puluh nasi BOX" batin Gus Akram sambil membaca slip yang diberikan oleh kasir.
"Untuk apa Alifa memesan makanan sebanyak itu? apa ada pesta? perasaan tadi mami Kirana enggak bilang apa-apa" batin Gus Akram
Dengan di bantu pelayan Alifa memasukan nasi BOX ke dalam bagasi mobil suaminya.
"Terimakasih banyak mba sudah membantu" ucap Alifa pada pelayan
"Sama-sama dek"
Alifa segera masuk kedalam mobil dan ternyata suaminya sudah berada di kursi kemudi sambil mengetuk-ngetuk setir mobil.
"Ayo Gus kita jalan lagi?"
"Pulang?" tanya Gus Akram
"Kita lanjut ke jalan yang tadi Gus" ucap Alifa dan Gus Akram menuruti ucapan istrinya. Meskipun di dalam hati banyak tanda tanya yang ia simpan.
"Didepan ada pertigaan ambil yang kiri Gus" ucap Alifa lagi
"Memangnya kita mau ke mana? nasi BOX sebanyak itu untuk apa?" Gus Akram terpaksa bertanya demi menghilangkan rasa penasarannya.
"Jalan aja Gus, nanti juga tahu" dan lagi-lagi hanya itu jawaban yang keluar dari bibir Alifa.
Gus Akram hanya bisa pasrah, dan fokus pada kemudinya. Sambil memperhatikan jalanan yang ia lintasi.
"Didepan ada gang kecil, kita belok kiri Gus"
"Mobilnya parkir di depan masjid aja, kita jalan kaki sebentar, akan sampai ke tujuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomanceAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...