📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍
Terkadang menjalani kehidupan mirip dengan membaca kisah cinta. Kamu tidak bisa menikmati prosesnya hanya karena sibuk menebak akhir cerita.
Ustadzah Halimah Alaydrus
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━" Happy reading "
________________"Alifa cepetan jangan lelet!!! jam pertama Bahasa Arab kamu tahu kan? terlambat sedikit saja pasti bakal dihukum" Tika menyeret tangan Alifa sambil berlari menuju ruang kelas.
"Sabar Tik, berhenti dulu, aku capek banget" napas Alifa tersengal-sengal akibat kelelahan berlari dari asrama putri menuju kelasnya yang berada di lantai tiga.
"Enggak bisa Fa, waktunya sudah mepet banget, aku gak mau dihukum, malu sama santri lain" Tika tetap berlari sambil menarik lengan Alifa.
"Alhamdulillah, belum telat" gumam Tika begitu memasuki kelasnya. nampak kelegaan dihatinya.
"Kalian berdua kenapa sih? seperti habis dikejar-kejar sama hantu tanya salah satu teman satu kelasnya.
Sementara Alifa memilih duduk di kursinya sambil mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.
"Ngejar waktu takut terlambat" jawab Tika sambil menaruh tas nya diatas meja.
"Tumben? biasanya datang paling awal"
"Maklum, ngantri kamar mandi"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" jawab para santri serempak menjawab salam dari Gus Akram sebagai guru mata pelajaran Bahasa Arab. Tatapan Gus Akram tertuju pada Alifa yang sedang mengeluarkan buku-buku dari dalam tas.
Setelah cukup puas menatapnya Gus Akram melanjutkan memberi materi pada santrinya..
Alifa memperhatikan Gus Akram dalam menyampaikan materi dengan fokus tanpa sadar, Alifa mengagumi sosok Gus yang sudah menjadi suaminya. Tanpa Alifa sadari Gus Akram mengetahui Alifa sedang memperhatikannya, disaat semua santri menundukan pandangan justru Alifa tetap menatap wajah tampan Gus Akram. Namun ketika pandangan mereka saling bertemu Alifa segera menundukkan pandangannya sambil menetralkan detak jantungnya yang semakin menggila.
"Aku tahu kamu sedang mengagumiku Fa" batin Gus Akram disela-sela mengajarnya.
"Sekarang kumpulkan buku kalian kedepan, karena hari ini kita akan mengadakan ulangan harian"
Deg
Semua santri terkejut, mereka semua benar-benar belum siap untuk ulangan harian karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Namun siapapun tidak akan berani protes ketika Gus Akram sudah memberikan titah pada semua santri. Mereka hanya bisa pasrah dan berharap keajaiban datang pada mereka sehingga dapat mengerjakan ulangan harian bahasa Arab.
"Alifa tolong bagikan tembar soal ulangan harian ini ke teman-teman yang lain!"
"Baik Gus" Alifa menuju meja yang terletak didepan kelas untuk mengambil lembar soal ulangan. Namun ketika Alifa hendak mengambil lembar soal tersebut ditahan ditahan oleh Gus Akram sehingga keduanya memegang lembar soal secara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomanceAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...