87. Menegangkan

9.6K 340 11
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan syurga bagi orang kafir.”

(HR. Muslim 2392)
━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Alifa, itu tadi guru dari mana sih? kok jutek banget,cuman nanya aja dimarahin" tanya Tika mereka berdua sedang duduk sambil membaca buku. Sejak ujian berlangsung di jam istirahat, mereka memilih untuk belajar, ketimbang kekantin.

"Enggak tahu juga tik. aku juga tadi sempat takut, Tik. Makanya yang nomer 35 aku asal jawab, dari pada tanya nanti kena semprot" jawab Alifa tanpa mengalihkan pandangannya dari buku paket.

"Kira-kira nanti ganti enggak ya? guru pengawas yang jagain di kelas kita?"

"Semoga saja ganti Tik. Biar enggak double tegang"

"Benar juga ya, melihat soal-soal ujian aja sudah tegang. ditambah pengawasnya juga serem, bener kata kamu dauble tegang"

"Banyakin Do'a aja Tik! semoga bisa ngerjain soal-soal ujian dengan mudah, biar bisa lulus deh kita"

"Aamiin, kalau lulus kita bakal nikah dong? eh kamu mah udah, maksud aku, kita bakal jadi istri dong? apa aku siap ya Fa? tiba-tiba jadi istrinya Om Yahya" Otak Tika justru traveling kemana-mana.

"Siap enggak siap harus siap Tik"

"Benar juga ya, ceritain sedikit dong Fa. Bagaimana rasanya menjadi seorang istri? supaya aku enggak kaget, Fa"

"Aku harus cerita apa Tik. Aku aja bingung mau jelasinnya"

"Apa aja Fa. Yang penting ceritain bagaimana rasanya, dipeluk Gus? terus bagaimana rasanya tidur satu kamar dengan pria? selama ini kita kan tidur dengan sesama wanita, jadi aku penasaran pengin tahu rasanya"

Plak

Bukannya menjawab, Alifa justru memukul kepala Tika dengan buku, karena merasa kesal dengan pertanyaan dari sahabatnya yang mendadak aneh.

"Aw, kok dipukul sih fa. Sakit tahu" protes Tika sambil pura-pura merajuk dan mengusap-usap kepalanya, padahal tidak sakit sama sekali.

"Biarin, supaya otak kamu kembali waras"

"Berati aku gila dong?"

"Iya" ketus Alifa

"Ih tega banget kamu Fa. Cantik-cantik begini dibilang gila"

"Kamu sendiri yang bilang Tik, memang dari tadi aku ada ngomong kayak gitu? enggak kan?" ucap Alifa "udah jangan berisik, aku mau lanjut belajar" tegas Alifa

"Ya ampun, Fa Cerita-cerita dulu kek biar ngilangin rasa tegang"

"Maaf ya Tika aku mau fokus belajar, pokoknya aku harus lulus. Mau ditaruh dimana muka aku kalau sampai enggak lulus, bisa-bisa aku tersingkir dari istri Gus" tolak Alifa "kalau kamu mah terserah, mau belajar kek, enggak kek, bodo amat, palingan kalau kamu enggak lulus, nikahnya ditunda tahun depan"

"Eh, kok ditunda, enggak mau lah aku" jawab Tika dengan nada panik

"Echie-chie yang sudah kebelet nikah" goda Alifa

"Idih, siapa juga yang kebelet nikah "protes Tika sambil mencubit lengan Alifa

"Ya kamu lah, siapa lagi, buktinya enggak mau di tunda sampai tahun depan" Alifa terseyum puas bisa menggoda sahabatnya.

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang