39. Kakak Ipar

10.6K 418 0
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Bertakwalah kalian dimanapun dan di setiap zaman (pagi, siang, sore, malam, lusa, tahun depan, dst)! Karena yang mengawasi kita adalah Allah yang tidak pernah tidur.

Sebaik baik wasiat adalah takwa, tidak ada yang lebih agung atau mulia kecuali wasiat takwa.

-Ustadzah Ummu Ali AlHabsyi-
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

" Happy reading "
________________

"Malam ini tidur disini ya!"

"Enggak bisa Gus, nanti malam ada kajian kitab sama ustazah Riska".  jawab Alifa sambil melepaskan diri dari pelukan suaminya. Sejujurnya, Alifa mulai merasa nyaman berada di samping Gus Akram, namun mau bagaimana lagi sebagai seorang santri masih banyak tanggung jawab yang harus dilalui.

"Sepulang kajian kitab kembali kesini? bagaimana?" tawar Gus Akram

"Enggak berani saya kesini Gus, sudah terlalu malam gerbang tengah pasti sudah dikunci sama kang santri"

"Rasanya aku sudah enggak sabar ingin mengumumkan pernikahan kita, supaya kamu bisa tinggal disini dua puluh empat jam"

"Jangan dulu Gus yang ada aku bisa di serbu sama penggemar Gus"

"Penggemar?"

"Iya para santri dan ustazah yang mengidolakan Gus, pasti mereka enggak setuju kalau aku yang jadi istri Gus"

"Kenapa bisa begitu?"

"Karena mereka sangat mengharapkan Gus menjadi imam mereka"

Gus Akram tertawa mendengar ucapan istrinya.

"Tapi kamu lah pemenangnya, diantara ribuan santri" ucap Gus Akram kembali memeluk Alifa.

"Ekhem-ekhem, kalau mau mesra-mesraan di dalam kamar dong mas hargain kaum jomblo"

Deg

Alifa merasa malu bukan main, namun tidak bagi Gus Akram justru merangkul Alifa kembali, didepan Aisyah.

"Kamu pulang dek? kenapa enggak kabarin mas? Pulang sama siapa?"

"Yakin mas bisa jemput? mana mungkin mas mau ninggalin istri yang masih kinyis-kinyis, buat jemput aku" canda Aisyah pura-pura merajuk

"Selamat ya kakak ipar, maaf telat ngucapinnya, soalnya mas aku ini kebangetan, halalin anak orang dengan isnstan, enggak nunggu adiknya liburan" ucap aisyah sambil memeluk Alifa.

"Jangankan Ning Aisyah, aku sendiri aja dibuat syok sama masmu. Tiba-tiba papi bilang kalau Gus Sudah menghalalkan aku" adu Alifa pada Ning Aisyah

"Serius Lif eh mba, eh kak. Aduh aku enaknya manggil apa ini? secara usia aku lebih tua tapi kamu nikah sama kakakku jadi kamu dong yang tua" Aisyah menertawakan keadaan.

"Panggil apa aja, senyamannya" jawab Alifa "tapi kalau di pesantren panggil aja Alifa, karena mereka semua belum tahu status aku"

"Ok, kalau gitu aku panggil mba Alifa aja kali ya? gimana mas?" Aisyah meminta persetujuan dari Gus Akram.

Gus Akram hanya terdiam sambil mengacungkan kedua jompolnya kearah adiknya.

"Libur berapa hari dek?" tanya Gus Akram

"Dua minggu mas"

"Kebetulan kalau begitu"

"Kebetulan apanya?"

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang