📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍
Bahkan ketika kita berdiam diri saja masih tidak selamat dari prasangka buruk manusia.
Akram Nur Azmi
━━━━━━━━━━━━━━" Happy reading "
________________Bukan hanya Abah Abdullah dan Gus Akram yang merasa resah dengan para tamu yang menginginka Alifa untuk dijadikan sebagai calon istri. Keresahan pun dirasakan oleh mami Kirana dan Umi Nurul, karena sepanjang acara Gus Akram mengisi ceramah, banyak para Bu nyai dan ibu-ibu pejabat yang menawarkan diri secara langsung, untuk menjodohkan putrinya dengan Gus Akram
"Putri saya cantik lho lulusan Harvard S2, sangat cocok jika bersanding dengan Gus Akram" ucap salah satu ibu-ibu pejabat.
"Kalau Gus Akram tidak cocok dengan putrinya jeng Aura, putriku juga tak kalah cantiknya, putriku seorang Dokter spesialis anak di rumah sakit ternama"
"Wah tapi sepertinya Gus Akram lebih cocok dengan para Ning biar sekufu, gimana kalau dengan putri saya saja Bu nyai?" salah satu istri dari kiyai yang datang dari luar kota ikut menawarkan putrinya.
Mami Kirana yang berada di baris belakang umi Nurul tentu saja dapat mendengar dengan jelas percakapan mereka, Kirana hanya bisa berdo'a semoga pernikahan putrinya dan Gus Akram langgeng sampai ke syurga. Dan yang paling penting bagi mani Kirana, semoga putri nya dijauhkan dari segala macam cobaan, terutama para wanita yang menginginkan Gus Akram untuk dijadikan suami nya.
Alifa yang baru turun dari panggung, di tengah-tengah perjalanan nya dicegat oleh Ning Balqis "Assalamu'alaikum Alifa, masyaallah suara kamu tadi bagus banget" puji Ning Balqis yang sudah cukup dekat dengan Alifa, karena beberapa kali Alifa pernah diajak umi Nurul untuk berkunjung ke pesantren milik Abahnya Ning Balqis yang merupakan gurunya Gus Akram sewaktu masih mondok.
"Wa'alaikumsalam, Ning Balqis apa kabar? masyaallah tambah cantik aja" Alifa memuji Ning Balqis
"Justru kamu yang sangat cantik, aku sampai pangkling tho, aku kira ada Alifa yang lain, tapi ternyata itu benar Alifa yang aku kenal" keduanya pun memilih duduk sambil mengobrol karena sudah lama tidak bertemu.
Ditengah-tengah obrolan, Alifa teringat pada sebuah novel pemberian Ning Balqis, Alifa menemukan goresan tinta didalamnya, yang isinya merupakan sebuah ungkapan perasaan Ning Balqis pada Gus Akram, meskipun Ning Balqis gagal dijodohkan dengan Gus Akram, akan tetapi Alifa merasa tidak enak, jika suatu saat Ning Balgis mengetahui statusnya sebagai istri Gus Akram.
"Kenapa Ning duduk di belakang? seharusnya didepan bersama tamu VIP?"
"Enakan dibelakang lebih leluasa menghirup udara segar"jawab Ning Balqis diiringi tawa.
"Atau Jangan-jangan Ning Balqis masih sungkan bertemu dengan Gus Akram? iya? ayo ngaku Ning!" goda Alifa lebih tepatnya ingin mengetahui perasaan Ning Balqis saat ini.
"Ah kamu bisa aja Alifa, itu sudah lama lho masih diungkit aja, justru aku mau ngabarin sama kamu Alifa"
"Ngabarin apa Ning? pasti kabar bahagia ya?" canda Alifa entah mengapa sejak pertama bertemu Ning Balqis Alifa merasa nyaman ngobrol dengannya, meskipun dulu sempat cemburu pada dia.
"Insyaallah Minggu depan aku mau nikah kamu datang, ya! atau aku minta ijin langsung sama Bu Nyai Nurul biar kamu bisa nemanin aku, atau kamu jadi Bridesmaids kebetulan masih kurang personil"
"Wah serius? suatu kehormatan bagi aku Ning, bisa ikut mendampingi pernikahan seorang Ning putri dari kiyai besar, tapi apa Bu nyai Nurul bakal ngizinin Alifa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomansAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...