📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍
Sesuatu yang meyakinkan tidak dapat hilang hanya dengan keraguan
Tulisan Seseorang
━━━━━━━━━━━━━━" Happy reading "
________________"Lif" panggil Tika terlihat gugup, bahkan tubuhnya sampai bergetar
"Kamu kenapa Tik? sakit?" tanya Alifa menatap sahabatnya yang terlihat pucat.
"Aku baik-baik saja Lif, cuman-" Tika masih bingung mau mulai dari mana untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Cuman apa Tik? kamu kenapa sih? kok aneh begitu? ada masalah? bapak kamu belum ngirim uang lagi? Jangan sungkan yuk ke asrama! aku lagi banyak duit sekalian mau berbagi sama kamu" Alifa menarik pergelangan tangan Tika menuju asrama putri tanpa menunggu jawaban dari Tika.
Sesampainya di dalam kamar asrama. Alifa membuka laci lemarinya dan mengambil beberapa lembar uang merah lalu ia serahkan pada sahabatnya "mohon diterima, aku tidak menerima penolakan" ucap Alifa sambil menyelipkan lembaran uang berwarna merah di saku baju Tika.
Tika masih terdiam dan masih menundukan pandangan membuat Alifa semakin penasaran dengan apa yang terjadi dengan sahabatnya. Alifa menuntun Tika lalu mengajaknya duduk di tepi ranjang.
"Tik lihat aku!" Tika pun menatap Alifa "aku ini sahabat kamu, bahkan sudah seperti keluarga, kalau ada masalah yang serius cerita sama aku, saling berbagi, siapa tahu aku bisa bantu, jangan sungkan! ada apa Tik?" tanya Alifa dengan suara penuh kelembutan, membuat Tika merasa nyaman.
"Lif, sebenarnya bukan uang yang aku butuhkan tapi?"
"Tapi apa Tik? uang yang sudah aku kasih ke kamu tidak bisa dikembalikan lagi butuh atau enggak, uang itu sudah aku niatkan untuk kamu" tegas Alifa pada sahabatnya.
Tika pun tersenyum sambil menganggukkan kepalanya lalu memeluk Alifa "terimakasih banyak Alifa, semoga Allah membalas kebaikan kamu"
"Aamiin" Alifa mengaminkan Do'a dari Tika
"Sebenarnya aku mau ngasih ini sama kamu" Tika sudah berdiri lalu mengambil buket bunga yang berada di atas rak bukunya memberikannya pada Alifa.
Alifa terseyum bukan mau menerima bucket bunga itu melainkan berdiri lalu memeluk sahabatnya untuk memberi ketenangan. Alifa tahu betul pasti tidak mudah berada diposisi Tika dengan kesalah pahaman ini.
"Kirain ada apaan tik, aku sempat cemas, soal buket bunga aku tidak berhak menerimanya, karena wanita yang sudah bersuami tidak boleh diajak ta'aruf" belum juga Tika menjelaskan kesalah pahaman ini Alifa sudah menjawabnya.
"Kamu gak marah Fa sama aku?"
"Kenapa harus marah? kamu gak salah apa-apa, lagian persahabatan kita jauh lebih penting dari pada permasalahan buket bunga yang nyasar itu" jawab Alifa sambil tertawa, Tika pun ikut tertawa, alias menertawakan diri sendiri.
"Jadi malu aku Fa saking berharapnya sama Ustadz Rizky sampai-sampai buket bunga yang dia titipkan untukmu, aku mengiranya itu untukku, terlalu percaya diri banget aku Fa" ucap Tika sambil tertawa lalu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Al haya'u minal iman, kamu ingat kan tik hadist itu yang artinya malu itu sebagian dari iman, itu tandanya kamu masih punya iman, karena masih bisa merasakan malu. coba kalau kamu gak punya rasa malu sama sekali na'udzubilah jangan sampai Tik, yang ada bakal malu-maluin" Alifa pun mengingatkan pada sebuah hadist yang pernah la pelajari dari salah satu Ustazah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
RomanceAkram Nur Azmi adalah seorang putra dari pemilik pondok pesantren AN-NUR , dia memiliki sikap yang sangat baik, bahkan jadi panutan semua santri maupun santriwati di pondok pesantren nya. Sikapnya yang cuek kepada wanita justru membuat dirinya di ka...