31. Terbongkarnya Sebuah Fakta

11.5K 416 3
                                    

📍بِسْمِ ٱللَّٰهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ📍

Berhubung gak punya quotes, yaudh cuma mau ngingetin, hati-hati baca nya sambil senyum-senyum, mana sendiri lagi xixixixi. Selamat menikmati

" Happy reading "
________________

"Loh kok buru-buru nak, mau kemana?" tanya Umi Nurul begitu melihat Alifa sudah berada dilantai satu.

"Alifa pamit umi, sudah ada janji sama Tika" Alifa memang tidak berbohong. hari libur ini mereka berdua akan membeli beberapa cemilan di depan pesantren yang sudah menjadi rutinitas semua santri khusus di hari Jum'at saja.

"Makan dulu fa."

"Terimakasih banyak Umi, nanti takut kekenyangan, soalnya mau kulineran didepan pesantren umi" tolak Alifa secara halus.

"Baik lah sudah pamit suamimu?"

"Sudah Umi"

"Belum Mik, dia belum izin" tiba-tiba Gus Akram muncul menuruni anak tangga.

Deg

Alifa menatap Gus Akram yang sedang berjalan kearahnya.

"Tadi kan aku sudah pamit sama Gus, salim juga kan?"jawab Alifa dengan jujur

"Kamu izin kembali ke asrama, tapi tidak izin mau kulineran" jawab Gus Akram membuat Alifa memejamkan matanya, dia baru ingat sekarang sudah berstatus istri dan kemanapun ia pergi wajib izin sama suaminya "jadi ribet kan punya suami" batin Alifa

"Maaf, kalau gitu Alifa pamit Umi mau kembali ke asrama" Alifa meraih telapak tangan Umi Nurul, lalu menoleh kearah Gus "tenang aja Gus, saya tidak akan kemana-mana, jangan hukum saya, saya sudah bosan dapat hukuman dari gus. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" Umi Nurul tertawa sementara Gus Akram masih terperangah mendengar ucapan dari istrinya.

"Setakut itu dia dengan aku Umi" ucap Gus Akram sambil menarik kursi lalu duduk berhadapan dengan Umi Nurul.

"Makanya jangan suka ngasih hukuman diluar batas, trauma dia, jangan-jangan dia juga menolak kamu sentuh" Umi Nurul sengaja menjahili putranya.

"Umi, do'ain nya yang bener dong!"

"Eh maaf, umi Khilaf" Umi Nurul kembali tertawa melihat wajah putranya yang terlihat lesu "kalian ini memang pasangan yang lucu"

"Lucu dari mana Umi? menyedihkan iya"

"Kok menyedihkan?" tanya Uimi Nurul belum paham.

"Gimana enggak menyedihkan Mik, pengantin baru bukannya memadu kasih malah menjauh Mik"

"Sabar Le, dia masih syok mendadak kamu halalkan"

"Iya Umi, salah Akram juga, karena Akram takut berkhalwat Mik"

"Niat kamu bagus Le, tapi kamu juga harus bisa memahami perasaan Alifa"

"Iya Mik, aku akan sabar menghadapi dia"

"Bagus, Umi juga ikut mendo'akan hubungan kalian"

"Terimakasih banyak, Do'a Umi yang paling utama buat Akram"

****

Sesampainya diasrama Alifa diintrogasi habis habisan oleh Tika, dengan terpaksa Alifa menceritakan semuanya pada Tika, dengan catatan Tika tidak boleh menbocorkan rahasia ini pada teman-teman nya. Tentu saja Tika terkejut luar biasa, bahkan masih belum bisa untuk mencerna semua ucapan Alifa.

"Memangnya kalian Gus Akram mengkhitbah kamu? kenapa tiba-tiba halal?"

"Kamu ingat enggak tik waktu akup izin pulang satu hari sebelum Gus Akram pergi ke Kairo?"

Ana Uhibbuka Fillah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang