About Love (6)

422 54 2
                                    

Mereka sudah kembali ke asrama,karena masih dalam masa karantina jadi tidak ada yang diijinkan pulang ke rumah,dan karena waktu semakin mepet maka dari itu latihan jadi semakin keras dilakukan,bahkan mereka baru selesai latihan hampir tengah malam dan itu dilakukan hampir setiap hari,waktu istirahat mereka hanya saat hari minggu tiba,itupun kebanyakan finalis digunakan untuk merawat diri,dalam artian pergi ke salon supaya saat tampil di panggung bisa menjadi pusat perhatian.

Lusa adalah malam.puncak,para finalis tentu sudah menyiapkan diri demi bisa tampil secara maksimal,termasuk Meta dan Dewa yang saat ini tengah berlatih di kamarnya,mereka akan berduet nanti,Meta akan menyanyi dan Dewa memainkan gitar,itu penampilan mereka mewakili fakultas ilmu ekonomi,sedangkan untuk penampilam inividu mereka,Meta akan tetap bermain piano sembari menyanyi dan Dewa akan bermain pantonim.

"Istirahat dulu adik adik" Rose masuk ke kamar sembari membawa satu loyang pizza dan minuman dingin.

"Terimakasih Kak" Dewa langsung meletakkan gitarnya dan berhambur menghampiri pizza yang tak lain adalah makanan kesukaanya.

"Meta ayo makan dulu" ajak Rose,Meta lalu menghampiri seniornya itu.

"Aku minta minum saja Kak" Meta ingin mengambil coca cola dingin yang ada di depan Rose tapi di tahan oleh Rose.

"Jus mu sedang dibelikan Brian,ini milik ku dan Dewa" kata Rose.

"Kak Brian?kenapa dia membelikan minum untukku Kak?" tanya Meta bingung.

"Ntahlah,dia hanya bilang begitu...oiya Ta bisa aku tanya sesuatu padamu" kata Rose.

"Tanya apa Kak" Meta dibuat penasaran.

"Apakah kamu dan Brian itu-"

"Ehem"

Sebuah deheman mengintruksi ucapan Rose dan itu adalah suara Brian yang baru masuk ke dalam kamar,sembari membawa dua cup jus semangka.

Brian menatap tajam ke arah Rose dan membuat nyali Rose langsung menciut lalu tidak jadi melanjutkan bertanya pada Meta.

"Tadi mau tanya apa Kak?" ulang Meta.

"Tidak jadi,kodam mu galak" balas Rose lalu segera menyibukkan diri memakan pizza nya.

Brian duduk di kursi kosong di samping Meta lalu menyodorkan satu cup jus ke depan Meta.

"Kakak tidak perlu membelikanku jus,aku bisa minum minuman apapun" kata Meta.

"Eh?aku kira kamu suka minun jus semangka Ta" tanya Rose.

"Tidak Kak,yang suka jus semangka itu Kak Br-" Meta langsung menutup mulutnya.

"Aaaa begitu rupanya" Dewa dan Rose langsung saling memandang dan tersenyum penuh misteri.

"Tau darimana kakak suka jus semangka?" tanya Brian memancing.

"Aku tau karena kakak selalu minum jus rasa itu,jadi aku pikir kakak suka jus rasa itu" Meta mencicit di akhir.

"Minumlah,tidak perlu sungkan,aku membelikannya memang untukmu" balas Brian,Meta mengangguk lalu segera meneguk isi dari cup jus itu.

"Oiya Meta gaun mu sudah aku siapkan,kamu bisa mencoba nya jika ada trouble,masih ada waktu untuk mempebaikinya" kata Rose sembari memberikan paper bag berisi gaun untuk final lusa.

"Terima kasih Kak" Meta menerima lalu segera mencobanya.

Tak lama Meta keluar dengan gaun tanpa lengan warna navy,gaun itu panjang,menjuntai sampai mata kaki,sangat cocok dengan kulit putih serta kaki jenjang Meta,bahkan sangat pas hingga lekuk tubuh wanita itu terlihat sempurna.

Kalau saja ini dalam komik,pasti Dewa dan Brian tengah mimisan sekarang,efek menahan panas dalam diri mereka yang muncul secara mendadak dan berlebihan.

"Gotchaa perfect!" puji Rose,dia bangga karena pilihannya pada gaun itu ternyata sesuai ekspetasi,jujur tadi dia sempat rebutan dengan pembimbing yang lain demi mendapatkan gaun itu,untung Rose gerak cepat jadi dia lah pemilik gaun itu untuk diberikan kepada junior nya.

"Kak,tapi apa ini tidak terlalu terbuka?" Meta mencoba menutupi bagian atas dadanya yang memang agak terbuka hingga belahan dadanya sedikit mengintip.

"No,ini sudah perfect,aku akan siapkan heels nya,kakak jamin malam lusa,Metara Olivia Antariksa adalah yang paling cantik,benarkan Brian?Dewa?" Rose meminta pendapat Dewa dan Brian tapi kedua pria itu ternyata masih terbengong bengong menatap ke arah Meta.

"Sial,mereka berdua sama saja" Rose menggerutu.

"Aku ganti baju dulu Kak,takut gaun nya rusak" Meta meminta izin untuk mengganti gaunnya,Rose mengangguk menyetujui lalu cewek itu kembali duduk di kursinya.

"Heh,kalian berdua sudah bisa bernafas" kata Rose.

Dewa dan Brian baru tersadar dan buru buru meneguk air minum masing masing.

"Pantas saja Piere sangat tergila gila dengan Meta,dia memang jelmaan dewi" kata Dewa setelah dia mampu mengontrol dirinya.

"Piere?" Tanya Rose.

"Ya Piere,teman sekelas ku kak,dia sangat menyukai Meta,bahkan sudah berulang kali menyatakan perasaanya tapi Meta selalu menolak" jawab Dewa.

"Kenapa Meta menolak?dia sudah punya kekasih?" tanya Rose lagi,makin penasaran dia nya.

"Aku rasa tidak,maksudku aku tidak pernah melihatnya bersama seorang pria" jawab Dewa,Rose terkekeh tapi pandangannya beralih ke Brian.

"Tidak punya kekasih ya?lalu yang waktu itu aku lihat itu siapa" kata Rose dengan nada dibuat buat,berniat menyindir Brian.

"Kakak pernah melihat Meta bersama seorang pria?" tanya Dewa antusias.

"Emm yaaa aku pernah melihatnya" kata Rose dan langsung mendapat pelototan dari Brian.

"Dengan siapa Kak?apa kita mengenalnya?" Dewa semakin antusias.

"Tentu,aku kenal dan kamu pun kenal"

"Siapa?"

"Tentu saja kamu dan Brian,kita berempat kan sering jalan bareng"

Skak matt

Brian yang sudah bersiap ingin membungkam mulut Rose mengurungkan niatnya.

"Ah aku kira siapa kak,kalau aku dan Kak Brian gak mungkinlah salah satu dari kami adalah pacarnya Meta" balas Dewa.

"Kenapa?apa aku tidak pantas bersanding dengan Meta?" tanya Brian dengan tatapan tajam.

"Hehe bukan begitu Kak,tapi-"

"Pada ngomongin apaan sih,kok serius banget" Meta yang baru gabung ternyata bisa menyelamatkan nyawa Dewa,dia bisa bernafas lega karena tidak perlu menjelaskan apapun ke Brian.

"Enggak ada,nih Ta habisin minumannya lalu tidur" ucap Brian sembari menyodorkan jus milik Meta yang masih tersisa setengah.

....
Tbc

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang