Brother in Love (7)

139 40 1
                                    

Rain pikir dia sedang kelelahan sehingga bermimpi aneh,seolah dia melihat seseorang sedang mengintainya diam diam,duduk di pojok kamar,meringkuk seolah tengah menunggu seseorang,Rain pikir kualitas tidurnya sedang kacau karena akhir akhir dia sering terbangun dari tidurnya saat tengah malam,antara sadar dan tidak sadar,bahkan Rain tidak tau apakah dia indigo atau hanya sebatas bayang bayang saja,karena setiap dia terbangun di tengah malam,dia selalu melihat sosok yang menyerupai Celine,ya...Celine,bedanya sosok itu seperti tanpa jiwa,dengan mata sembab dan raut ketakutan...dari semua wajah manusia,kenapa harus Celine?

Tapi saat Rain berusaha membuang pikiran buruknya jauh jauh,dia malah dihadapkan dengan kenyataan bahwa apa yang dia lihat setiap malam ternyata bukan penampakan atau efek dari mimpinya,melainkan itu benar benar Celine.

Rain menemukan beberapa botol obat tidur kosong di bawah tempat tidur.

Jadi,artinya selama ini Celine memang mengkonsumsi obat itu.

Detak jantung Rain mulai tidak terkendali,apa yang ditakutkan Maae benar benar terjadi,trauma mental Celine kembali lagi.

Dan itu diperkuat dengan temuan tulisan tangan Celine di sebuah buku,yang sepertinya itu buku diary,yang lupa disembunyikan oleh pemiliknya.

Aku takut...
Aku harus bagaimana?aku takut takdir Phi Rain akan sama dengan Phi Sky...
Setiap malam aku tidak bisa tidur,aku harus memastikan jika Phi Rain tidur dengan nyenyak...
Aku takut...
Jika Phi Rain tiba tiba meninggalkanku...

Hanya sebuah paragraf singkat,tapi maknanya begitu menusuk hati Rain.

Celine kembali menyalahkan dirinya sendiri sehingga penyakit mentalnya kembali lagi,dan itu semua karena Rain. Kecelakaan saat race beberapa minggu lalu yang menjadi pemicu kembalinya penyakit itu,pantas saja Celine menjadi aneh dan sering gelisah sendiri.

....

Tringgg

Dering ponsel Rain yang begitu nyaring membuyarkan lamunan Rain,ada nama JANE dipanggilan masuk.

"Rain...lu harus ke kampus sekarang"suara nyaring Jane langsung menyapa telinga Rain.

"Kenapa?"

"Adek lu pingsan"

Deg

Tanpa berpikir dua kali,Rain langsung mematikan sambungan telfon sepihak dan buru buru menyambar kunci mobilnya untuk segera pergi ke kampus.

Khawatir?

Tentu saja Rain khawatir,saking khawatirnya Rain bahkan hanya memakai sendal jepit rumahan karena tidak mau membuang waktu hanya untuk berganti sepatu.

Rain mengemudikan mobilnya dengan gila gilaan,ingatlah bahwa dia seorang pembalap,jadi meski jarak apartment-kampus yang biasanya ditempuh dalam kurun waktu 15 menit,tapi dengan keahliannya Rain hanya membutuhkan waktu sekitar 7 menit untuk sampai ke depan kampusnya.

"Phi Rain"

Itu Ray,Rain mengenalinya sebagai sahabat Celine,gadis tomboy itu berada di depan unit kesehatan,ditangannya ada tas Celine,berarti benar jika Celine memang sedang mendapat perawatan.

"Dimana adek gue?"

"Selin lagi istirahat Phi,tadi dia udah sadar tapi kata dokternya suruh istirahat lagi"jawab Ray.

"Kenapa Selin bisa pingsan?"

"Emm...emmm"Ray ragu dan takut mengatakannya.

"Bilang aja"Rain kesal.

"Eh itu,kata dokternya Rain kurang nutrisi Phi,udah beberapa hari dia gak makan apapun,juga...emm juga...dia overdosis obat tidur"

Deg

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang