About Love (2)

796 64 1
                                    

Meta di nominasikan sebagai bulan kampus,iya...sudah jadi agenda tahunan,bahwa kandidat bulan dan bintang kampus akan dipilih melalui voting di setiap fakultas,dan entah kenapa Meta mendapat voting terbanyak di fakultasnya,yang artinya dia harus mewakili fakultas ilmu ekonomi untuk bersaing dengan bulan-bulan lain dari fakultas pesaing.

"Meta,good luck ya,kami selalu mendukungmu"
ucap Kana,teman Meta,yang menjadi tempat pertama Meta mencurahkan isi hatinya,bahkan Kana tau segala hal tentang perasaan Meta terhadap kakak tingkatnya itu.

"Aku gugup,ini diluar ekspetasiku,aku sebenarnya hanya ingin lulus dengan cepat" jawab Meta,tidak menyangka dia akan mendapat banyak vote.

"Tenanglah,ini hanya pemilihan bulan kampus,kami sudah mensurvey para pesaingmu,dan kami yakin sekali,dewi fakultas ekonomi akan menjadi pemenangnya" ucap Nela,teman Meta yang lain,hanya saja Nela tidak tau menahu tentang perasaan Meta terhadap Brian.

"Aku harus dikarantina selama 3 minggu,yang artinya aku akan banyak titip absen kepada kalian"

"Ya kami tau,lakukan yang terbaik setelah itu mari kita rencanakan untuk ke Phuket" usul Kana.

"Setuju,aku sudah merindukan tempat itu,Meta kau harus menang yaa..." Nela menggenggam tangan dingin Meta,dan gadis pemilik gigi kelinci itu membalasnya dengan senyuman,sungguh sekarang dia merasa beban di pundaknya semakin besar.

...

Meta tidak menyangka jika usahanya selama 11 bulan ini untuk menjauhi Brian ternyata harus gagal total karena di karantina dia akan dibimbing langsung oleh yang bersangkutan.

Hah?

Benar,meskipun Brian adalah mantan bintang kampus tahun lalu,namun Brian juga masih menjadi mahasiswa fakultas ilmu ekonomi,yang artinya Brian akan membimbing calon bintang dan bulan kampus dari fakultasnya sendiri.

"Meta,letakkan kopermu disana,dan bergabunglah dengan kami" ucap Rose,bulan kampus dari fakultas ilmu ekonomi tahun lalu.

"Ya Kak" Meta segera meletakkan kopernya di samping almari susun dan segera duduk di meja melingkar yang ada di kamar itu.

Ya selama karantina Meta akan satu kamar dengan Kak Rose sedangkan Brian akan sekamar dengan Dewa,kandidiat bintang kampus dari fakultas Meta.

Dan karena mereka ingin meeting bersama jadi kamar inilah yang mereka pakai untuk membahas masalah ini dan itu soal apa saja yang harus dilakukan saat masa karantina.

Mata Meta bertemu pandang dengan mata tajam Brian,sungguh ini adalah jarak terdekatnya setelah 11 bulan dia menghindari pria itu.

"Kamu gugup?" Dewa tiba tiba meletakkan tangannya di atas tangan Meta dan hal itu spontan membuat Meta mengangkat tangannya melepaskan dari tindihan tangan Dewa.

"Ah maaf" Meta meminta maaf,dia tidak ingin Dewa salah paham padanya.

"Kamu gugup sekali yaa?" bukannya marah,Dewa malah tertawa terkekeh melihat ekspresi wajah Meta.

"Minumlah" tanpa diduga Brian menyodorkan botol jus nya ke depan Meta.

Jus semangka,iya meskipun warnanya merah muda hampir menipu dan mirip dengan jus jambu biji namun Meta yakin sekali itu jus semangka,jus kesukaan Kak Brian,Meta tau karena sejak pertama dia mendedikasikan diri menyukai pria itu,dia sudah mencari tau segalanya tentang Brian termasuk makanan dan minuman kesukaannya.

"Terimakasih Kak" jawab Meta sopan,Brian membalasnya dengan anggukan.

Selama diskusi Meta banyak diam,hanya menanggapi kalau mereka meminta pendapat Meta,selebihnya Meta akan menunduk diam tidak berani melihat lawan bicaranya.

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang