That Person Must Be You (7)

113 38 0
                                    


"Ini struk dan uang kembaliannya Kak,terimakasih"

Itu suara Sea yang tengah melayani pembeli.

Sudah hampir 1 jam Sean memarkirkan mobilnya di depan toko,tak ada niatan untuk keluar,dia hanya melamun melihat ke dalam toko,disana...terlihat jelas Sea yang tengah berdiri melayani pembeli satu persatu.

Senyum wanita itu tak pernah terlewat,dia bahkan masih sangat ramah saat menjelaskan letak letak barang yang ditanyakan oleh calon pembeli.

Sean...

Rindu...

Tok tok tok

Saking asiknya melamun,Sean sampai tidak menyadari kalau seseorang mengetuk pintu kaca mobilnya.

Tok tok tok

Diulang lagi,barulah Sean tersadar.

Sean menurunkan kaca mobilnya,dilihatnya Sea menatap bingung ke arahnya.

"Ngapain?" Sean masih sangat jutek.

"Maaf Kak,toko nya mau tutup cepet hari ini,sekiranya kalau kakak mau ada keperluan yang dibeli di toko boleh beli sekarang aja gak Kak?"

"Lah ngapain ngatur ngatur gue lo? Terserah gue dong mau beli sekarang atau nanti,maksa banget" udah bawaan yaa guys.

Hhh Sea menghela nafas,harus ektra sabar dia.

"Toko nya mau tutup Kak,dan SOP nya kalau toko tutup,pagarnya juga harus ditutup sedangkan mobil kakak ada di halaman toko kami" Sea ngejelasin dengan sabar.

"Jam segini udah mau tutup,korupsi waktu lo? Gue aduin bos lo,dipecat lo mampus"

Deg

Deg

Deg

Dibaikin ngelunjak emang.

Seharusnya Sea udah tau sifat Sean,Sean bisa jadi sangat baik dan manis namun ada kalanya pria itu bisa sangat jahat dengan mulut pedasnya,juga hal yang tak pernah berubah sejak dulu 'sifat kekanakannya'.

"Kenapa? Mau marah? Gue bakalan parkir disini sampai jam 10 malam,tungguin aja" Sean masih gak mau kalah,dia malah jadi melupakan tujuan awalnya kesini dan malah menganggu Sea.

Tring

Telfon Sea berbunyi.

"Hah?I..iya Tante,Sea pulang sekarang" wajah Sea jadi panik setelah mendapat telfon dari seseorang.

"Kak..aku mohon...pergi ya,aku beneran harus tutup toko" ucap Sea dengan nada bergetar,matanya udah gak fokus lagi,udah kayak orang kebelet berak.

Tapi...

Bukan Sean namanya kalau gak bersikap childish,pria itu malah bersidekap dengan senyum devil nya.

"Gak mau,gue masih mau disini,mau apa lo?"

Deg

Deg

"Kakak bisa gak ngertiin aku,aku harus buru buru pulang Kak" Sea meminta belas kasihan.

Hampir saja Sean luluh ketika melihat wajah Sea yang memang mengkhawatirkan.

Tapi ego nya masih setinggi langit

"Urusan lo itu,bukan urusan gue"

Tes

Gerimis mulai turun.

Dan Sean melihat wajah Sea yang kacau di bawah gerimis yang semakin deras berjatuhan.

Hhhh

Sean mengaku kalah...

Pria itu menutup kaca mobil lalu pergi tanpa berkata kata.

Lewat kaca spion,Sean bisa melihat Sea langsung berlari menutup pintu pagar toko dan segera pergi dengan sepedanya.

Mereka pisah jalan di persimpangan.

Seperti sebuah ungkapan...

Seperti berjalan di persimpangan,kalau sudah tidak sejalan memang harusnya berpisah.

...

"Ruhi,gimana Mbak?" Tanya Sea yang kini sudah berapa di rumah Bu Laila,iya yang telfon tadi Mbak Adel,bilang kalau Ruhi rewel terus langsung demam,makanya Adel langsung kabarin Sea. Sea udah ijin bos nya kok,dan karena bos tokonya baik makanya Sea diijinkan pulang lebih awal.

"Tadi sama Ibuk udah di bawa ke Bu bidan,udah dikasih obat,tapi besok kalau demam nya gak turun harus di bawa ke rumah sakit" jawab Mbak Adel.

Deg

Rasanya seperti tertusuk ribuan jarum tepat di hatinya,sakit sekali.

Ruhi...

Bayi kecil mungilnya,sakit.

Bayi tanpa dosa yang harus hidup menderita karena kesalahan orang tuanya.

"Jangan nangis,Ruhi udah gak papa kok,udah tidur dia" itu yang ngomong Bu Laila,beliau baru keluar dari kamar nya selepas menidurkan Ruhi.

Sea terduduk lemas,dia menangis,pertahannnya runtuh.

Adel dengan sigap memeluk sepupunya itu.

Melihat Sea menangis,dua wanita dewasa itu ikut miris.

Perempuan sekecil itu yang harusnya masih bisa lari kesana kemari,bermain dengan teman temannya,belajar untuk masa depan,tapi harus terperangkap dalam kemalangan hanya karena satu kesalahan.

Iya kesalahan yang fatal.

...

"Kenapa lagi? Setiap pulang ke rumah pasti wajah kamu ditekuk begini,kecapean?" Tanya Bu Sonya yang khawatir melihat kondisi putranya,akhir akhir ini jadi pendiam dan suka melamun.

"Gak papa Ma"

"Jangan bilang gak papa,kamu loh lagi 'ada apa apa',bilang sama Mama kenapa? Siapa tau Mama bisa bantu" bujuk sang ibu.

Sean bimbang...

Haruskah dia bercerita pada Ibunya?

Tapi....

Sean menggeleng

Belum saatnya.

"Aku balik asrama ya Ma,weekend nanti aku pulang" Sean masih belum berani,lagi lagi dia memilih menjadi pecundang.

"Anak itu kenapa? Baru juga dateng udah pergi aja" tanya Pak Juan,Papa nya Sean.

"Gak tau Pa,aneh banget itu anak,pulang pulang tampangnya lesu,ditanyain kenapa bilangnya gak papa,Mama jadi curiga deh,Sean lagi patah hati ya?"

"Emang anak kita pacaran?"

"Ya gak tau,setahu Mama,terakhir Sean pacaran itu kan 3 tahun lalu,habis putus sama yang terakhir udah gak kedengeran lagi dia ngomong pacar pacaran"

Hhh

Sebenarnya ada apa dengan anak mereka?

...

Tbc

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang