The Story of True Love ✔️

Brother in Love (3)

Celine bangun dan mendapati sudah ada pakaian baru dia atas tempat tidur,dia langsung mandi dan setelah itu mengenakannya lalu buru buru keluar dari kamar.

Hal yang pertama Celine lihat setelah keluar dari kamar adalah melihat Rain menyiapkan sarapan.

Hah?

Si Tuan muda itu menyiapkan sarapan sendiri?

Apa Celine masih dalam mimpinya?

"Ayo sarapan"kata Rain membuyarkan lamunan Celine. Celine menurut dan langsung duduk di kursi kosong di hadapan Rain.

Ada sandwitch tuna serta sosis,segelas jus jeruk dan buah apel,mungkin karena Rain sudah tinggal bersama Celine lebih dari seminggu jadi pria itu hafal sarapan kesukaan Celine.

"Em...soal semalem..."

"Gak usah bicarain soal semalem,anggap aja gak pernah terjadi"potong Rain saat Celine akan membahas masalah race kemarin malam.

"Phoo pasti gak tau anak kesayangannya adalah seorang pembalap liar"kata Celine sembari menikmati sandwitch yang dirasa rasanya sangat enak,padahal hanya sebuah roti isi tapi kenapa rasanya berbeda?

"Gak usah cari masalah"

"Enggak cari masalah,cuma ini bakalan kartu gue supaya lu gak jailin gue lagi"

Skak matt

Celine cukup pintar kan?hahaha

Tapi bukan Rain namanya kalau gak bisa membalikkan keadaan,dia merogoh satu celananya,mengeluarkan ponsel Celine yang masih ada padanya.

"Balikin hp gue"pinta Celine dengan ketus,Rain dengan santai memberikan ponsel itu ke adiknya.

Celine langsung mengecek isi ponselnya,masuk ke semua akun sosmed nya,dan dia merasa lega karena ternyata gak ada keanehan apapun,dugaan Celine,Rain sepertinya tidak mengutak atik apapun di ponselnya.

Ting

Celine melotot ketika melihat ada notif dari nomor kakaknya.

Sebuah foto

Ting

Ting

2 foto lagi dan membuat mata Celine nyaris keluar.

"Impas"kata Rain santai lalu dia beranjak dari duduknya untuk membawa piring kotornya ke wastafel.

"Sial...bajingan gila"Celine mengumpat,ternyata Rain lebih licik daripada yang dia duga.

....

Celine pikir dia bakalan jatuh cinta dengan Rain kalau saja Rain itu bukan bajingan yang berkedok dalam panggilan 'Phi',mungkin kisah mereka akan seperti di cerita novel yang awalnya benci lalu berubah menjadi cinta,yang awalnya dijahilin tapi pada akhirnya akan disayang sayang karena hal itu hanya kata lain dari mencari perhatian,sungguh cerita klise khas anak muda. Phi Rain tampan,tidak...sangat tampan,bahkan hanya dengan senyumannya saja Celine yakin semua wanita yang ada di kampus ini akan meleleh seketika,saat rayuan buayanya muncul,Celine juga yakin banyak wanita yang rela membuka paha mereka lebar lebar. Tapi Celine bukan seperti itu,Rain memang kakaknya sekarang,Rain juga sering menjahilinya,maka dari itu Celine memutuskan untuk 'tidak' akan jatuh dalam pesona seorang Rain Teepakorn Aekaranwong.

"Liat...pacar baru Phi Rain kayaknya" Ray menyenggol lengan Celine saat melihat rombongan senior tengah memasuki kantin,ada Rain,beberapa pria teman sekelas Rain juga beberapa wanita yang salah satunya bergelayut menja di lengan tangan Rain.

"Gak peduli"balas Celine mencoba cuek,ada rasa tidak rela sebenarnya saat melihat Rain tertawa bersama yang lain,sungguh tatapan yang berbeda dengan cara Rain menatap dirinya setiap hari.