Husband In Love (2)

381 50 7
                                    

Warning

Ini cerita 🔞

Beneran banyak adegan dewasa

Skip yaa...

.

.

.

.

Terserah deh

.

.

.

Brianaka tidak mau melakukan kesalahan yang sama hingga berakibat memburuknya hubungan dengan sang istri,tapi gimana ya?kalau gak sengaja melakukan apa itu termasuk dalam niat?

Sebenarnya Leonor ngambek atau marah itu hal yang biasa,udah jadi rutinitas istilahnya,tapi Bri menanggapinya biasa saja,dia sudah hafal dengan tabiat istrinya bahkan sebelum mereka menikah,dia menerima semua sifat Leonor yang manja,kekanakan,egois,tapi tidak semuanya jelek kok,Leonor itu seorang ibu yang baik,dia juga baik pada semua orang,ehmm kecuali para wanita yang terindikasi punya maksud menggoda suaminya,Leonor adalah musuh terbesar mereka dan jangan tanya apa yang akan Leonor lakukan pada mereka,contohnya mudahnya Leonor akan mengintimidasi wanita itu hingga dia mengalami masalah mental,yang terparah sih Leonor pernah hampir membuat nyawa seseorang menghilang.

"Duh,wanginya istriku,pagi pagi gini udah cantik" puji Bri yang langsung memeluk badan istrinya dari belakang,Leonor tengah berkutat didapur,tapi ya gitu meski mau masak pun Leonor tetap harus berdandan.

"Aduh Mas,aku lagi masak loh,jangan usil deh,sana duduk,tunggu masakannya matang" Leonor jutek tapi gemesin dan Bri suka.

"Semalam kita gak jadi mantap mantap loh,gimana kalau sekarang,disini bukan ide yang buruk" Bri dengan segala otak mesumnya,makin dieratkannya pelukan itu dan sesekali menyesap aroma yang keluar di leher Leonor,membuat Leonor kegelian dan hampir saja mendesah keenakan kalau tidak segera sadar bahwa dia tengah memasak.

"Mau dipukul ya" ancam Leonor,dia melepaskan pelukan suaminya dan mengacungkan spatulanya.

"Pukulnya disini aja boleh" Bri gak mempan dijutekin gitu,malah sekarang dia meraih tangan Leonor dan diletakkan di depan selangkangannya.

Leonor jelas kaget donk,pusaka suaminya udah tegang aja padahal cuma kesenggol,pantes sih tadi waktu dipeluk kerasa ada yang ganjel.

"Mas,bisa gak sih otaknya waras dikit,ada anak anak loh" Leonor frustasi sendiri punya suami otak selangkangan macam Brianaka.

"Ini weekend loh,anak anak juga pasti bangunnya siang,kesempatan kita"

"Hhh"

"Ayolah dek,sakit loh ini,dari semalam kek gini"Brianaka pasang muka melas.

"Tuntasin sendiri sana,aku mau masak" Leonor keukuh menolak.

"Gak bisa dek,kamu tau kan dia gak mempan digituin"

"Huh" Leonor mendesah kesal lalu mulai mematikan kompornya,Bri sudah bersorak senang tapi cuma sebentar karena tiba tiba terdengar suara ketukan pintu.

"Hehe,bukain pintu sana" Leonor dengan wajah mengejeknya,Bri dengan kesal menggerutu menyumpahi siapapun yang datang pagi pagi begini.

..

Leonor sudah selesai masak sebenarnya dan bersiap membangunkan anak anaknya,tapi ketika melihat jam masih menunjukkan pukul 7 pagi,dia urungkan niatnya,mereka pasti butuh banyak istirahat,1 jam lagi bolehlah.

Grepp

Leonor akan berteriak kaget namun dia urungkan karena melihat si tersangka adalah suaminya sendiri. Mereka dikamar omong omong,dan Bri sudah selesai dengan urusan bersama si tamu yang tak lain adalah Pak RT,oh no tadi Bri bahkan menyumpahi yang macam macam.

"Mas" Leonor menggeliat tak nyaman dengan pelukan Bri.

"Kangen loh dek aku sama kamu,3 hari kamu anggurin,jangan ngambek ngambek lagi kenapa sih"

"Kalau gak suka yang ngambekan sana cari yang lain" ceplos Leonor.

"Boleh?" tantang Bri,Leonor reflek balik badan dan menatap Bri tajam.

"Boleh kalau mau burungmu aku potong" ancam Leonor,Bri terkekeh,mana berani dia cari lain,orang pawangnya aja ngancemnya kaya gini,lagian Bri puas banget punya istri kek Leonor,bucin dia tuh,dulu dapetinnya susah,malah pernah hampir batal nikah karena Bri dijebak sama mantan pacarnya dulu,sampai Leonor ngambek satu bulan lamanya,bahkan sampai ngungsi ke Jepang.

"Duh gemesin nya istriku yang cantik ini" Bri mencolek pipi istrinya,gak mempan Leonor tuh digombalin kek gini.

"Gak usah ngerayu deh Mas,aku mau bangunin anak anak dulu ya" Leonor melepas pelan tangan Bri yang merangkul pinggangnya.

"Eh nanti aja,tuntasin dulu punyaku" Bri menahan Leonor yang mau pergi.

Leonor melihat wajah memelas Bri lalu ekor matanya melirik ke arah bawah tepat diselangkangan suaminya itu,bener bener menggembung.

"Aku udah mandi loh Mas" kata Leonor.

"Tinggal mandi lagi loh dek" balas Bri,Leonor menghela nafas berat lalu duduk dipinggir ranjang,melepas celana dalamnya tanpa melepas gaun santai yang dipakainya.

🔞🔞🔞

"Satu kali aja ya,aku mau terus bangunin anak anak" kata Leonor akhirnya.

"Dek,kamu benar benar sesuatu" Bri udah hilang akal,dia melepas celananya buru buru dan segera menerjang istrinya.

"Aghh Mas pelan pelan"

"Ahh dek,enak banget ini,aduhhh ketat banget punya mu dek..."

"Mass pelanin suaranya,anak anak bisa denger,ahhhh ahhh"

....

Dan mari tinggalkan kedua insan yang tengah dimabuk asmara ini,tanpa tau diluar ada dua anak manusia tengah saling berpandangan karena mendengar suara suara aneh yang muncul dari dalam kamar orang tuanya.

"Kak,Mama baik baik aja kan?" Tanya si bungsu,takut dan khawatir dia tuh mendengar Ibunya teriak kesakitan gitu.

"Kita nonton TV aja yuk dek,Mama sama Papa lagi olahraga,jangan diganggu" Yuan mencoba berpikiran positif,sejak kecil dia terus dicekoki kata kata Ayahnya bahwa jika terdengar suara berisik dari kamar orang tuanya,itu berarti mereka tengah olahraga,dan Yuan harus pergi dari situ.

"Olahraganya kenapa di kamar?enggak diluar?" Yeri dengan segala keingin tahuannya.

"Mungkin diluar panas,dan tau sendiri kan Mama itu tidak suka panas,yuk kita kedepan saja" ajak Yuan,menarik tangan adiknya untuk menjauh dari depan kamar orang tuanya, Yeri hanya menurut,namun sesekali dia menoleh ke belakang,berharap Mama nya baik baik saja didalam sana,karena sungguh dia mendengar Mama nya merintih kesakitan.

Tbc

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang