Night Sky (3)

271 48 2
                                    

8 tahun kemudian

....

Sudah hampir 8 tahun Wina memilih hidup di pulau Phangan,provinsi Surat Thani,dia tinggal di pulau itu bersama 2 putra putrinya yang dia lahirkan 7 tahun yang lalu.

Ya,Wina hamil anak nya dengan Langit,dia baru tau jika dia hamil setelah 3 bulan tinggal di Pangan.

Sepasang anak kembar laki laki dan perempuan,Wina melahirkannya dibantu warga lokal yang mengenal Wina sebagai pendatang baru.

Anak perempuannya dia berikan nama Bulan dan anak laki lakinya dia berinama Bintang.

Selama tinggal di Pangan,kesehatan Wina memang sering memburuk,dia cepat lelah dan terkadang pingsan di tempat tempat tak terduga,namun dia tetap sekuat tenaga bekerja untuk menghidupi kedua anaknya.

Wina pergi ke tepi pantai saat subuh,mengambil ikan ikan hasil tangkapan nelayan lalu dia bawa ke pasar untuk dia jual kembali,pekerjaan itu sudah dia geluti sejak dia pertama kali menginjakkan kaki di pulau Pangan.

"Bulan bangun,kakak harus ke pasar,jaga Ibu sebentar" Bintang,meski mereka lahir bersamaan tapi Bintang adalah kakak,karena dia laki laki,dia memposisikan diri sebagai anak sulung,yang bisa menjaga Ibu serta adiknya.

"Eung Kak..."Bulan mengucek matanya,dia masih mengantuk tapi dia paksa untuk bangun.

"Ibu sakit,kakak akan ke pasar untuk membeli obat" kata Bintang.

"Jangan lama lama ya Kak" Bulan mengangguk,sambil matanya masih merem melek karena dia benar benar masih mengantuk,jam di dinding baru menunjukkan pukul 5 pagi.

Bintang mengusak rambut adiknya lalu sebelum pergi dia memastikan kembali keadaan ibunya yang masih tertidur dengan demam mendera,ya semalam ibunya mengeluh sakit kepala,tidak secara langsung memberitahu anak anaknya bahwa badannya tidak enak,hanya saja Bulan adalah perasa,dia tau bahwa Ibunya sedang tidak sehat,terbukti subuh tadi Ibunya tidak keluar untuk menjemput ikan.

Bintang menutup pintu dan merogoh uang recehan di saku celananya,dia hanya punya uang 50 bath,apakah harga obat ibunya cukup dengan jumlah uang segitu?entahlah...terakhir kali Bintang membeli obat untuk ibunya adalah setahun yang lalu,dan harganya tidak sampai 50 bath.

Bintang menumpang motor milik tetangga yang akan berjualan di pasar,Bintang mengenalnya dan sering meminta tolong Paman itu.

"Terimakasih Paman" tidak lupa Bintang mengucapkan terimakasih.

"Ya sama sama,Paman pergi dulu ya" balas pria itu lalu meninggalkan Bintang di depan apotik.

Bintang bingung,apotik itu memiliki pintu dengan knop yang tinggi,dengan tinggi badannya yang sekarang Bintang masih belum bisa menggapai knop itu,dia kebingungan,dia ingin memanggil pegawai di dalam,tapi pegawai itu tampak sibuk dengan pekerjaannya,tidak ada cara lain,Bintang hanya harus menunggu pembeli yang akan masuk,jadi dia bisa masuk bersamanya.

Cukup lama,sekitar 20 menit kemudian,sebuah mobil mewah berhenti di depan apotik,Bintang langsung bangun,senyumnya terukir,akhirnya dia bisa masuk juga.

Seorang pria,dengan kemeja rapi turun dari mobil,menatap bingung ke arah bocah yang sedari tadi berdiri seperti menyambutnya,bahkan tersenyum ke arahnya.

Siapa?kenapa anak itu berperilaku seperti itu padanya?melihat penampilan bocah itu,sepertinya dia anak nelayan.

"Ada apa Nak?" Tanya pria itu.

"Selamat pagi Paman...bisakah paman  membantu membukakan pintu itu untuk Bintang?knop nya terlalu tinggi" kata Bintang dengan sopan.

Pria itu sontak melihat knop pintu di depannya,memang benar cukup tinggi,pantas saja anak itu tidak bisa masuk.

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang