Brother in Love (8)

142 38 1
                                    

Setelah mandi dan merasakan tubuhnya menjadi segar,Celine memutuskan untuk keluar dari kamar. Dilihatnya Rain yang sedang sibuk dengan laptopnya di ruang tamu,di depannya layar televisi masih menyala,menampilkan berita pagi dari salah satu chanel tv nasional.

"Phi"panggil Celine,Rain langsung menoleh dan mendapati Celine berjalan ke arahnya. Rain segera menutup laptopnya dan menepuk space kursi kosong di sebelahnya.

"Udah gak sakit lagi kan?"tanya Rain sambil mengecek suhu kening Celine,Celine menggeleng,dia sudah benar benar sehat sekarang.

"Lu kalau lagi ada masalah jangan sungkan bilang sama gue,jangan dipendem sendiri,nanti jadinya lu sakit"kata Rain.

"Masalah?masalah apa,gue gak ada masalah sama siapa siapa Phi,masalah gue yaa..."kalimat Celine sengaja digantung,dan Rain menunggu kelanjutannya.

"Cuma lu yang suka cari masalah sama gue kan Phi"lanjut Celine.

Ck

Rain berdecak,lalu tanpa aba aba,dia meraih pinggang Celine agar tubuh Celine mepet ke tubuhnya.

"Phi"Celine memekik karena kaget.

"Kita damai yaa.."kata Rain.

"Hah?"

"Iya kita damai,gak usah cari masalah satu sama lain"ulang Rain.

"Kenapa?"

"Gak usah tanya kenapa bisa gak?gue sedang berusaha berperan menjadi seorang Phi yang baik nih"jawab Rain kesal,Celine tersenyum lalu dia meletakkan kepalanya bersandar di bahu Rain.

"Aneh banget,Phi kesambet apaan mau damai sama gue"

"Bukan kesambet,tapi gue pengen nyembuhin lu"jawab Rain tiba tiba.

"Phi-"

"Gak usah kaget,gue tau penyakit lu"

Celine langsung menjauhkan diri dari Rain,wajahnya menunduk,dan muncul raut ketakutan.

"Kita sama sama punya mental illness disini,jadi kenapa gak coba obatin sama sama,gue butuh lu,lu butuh gue,bukankah itu bagus?"

"Lu pasti anggap gue aneh kan Phi?gue kek orang gila"wajah Celine benar benar berubah,kepalanya kembalu tertunduk. Rain meraih dagu Celine,mengangkat wajah Celine kembali hingga keduanya saling menatap dalam.

"Kalau lu aneh,gue juga aneh kan?gue juga gila berarti...intinya kita harus percaya satu sama lain,saling menjaga"hibur Rain,jemari pria itu dengan lihat menghapus air mata Celine yang mulai merembes keluar.

"Phi"panggil Celine.

"Iya"jawab Rain sembari tersenyum,lalu tanpa menunggu waktu lagi Celine memeluk kakaknya erat sekali,Celine menangis. Bukan menangis karena sedih atau takut melainkan menangis karena merasa lega,beban dipundaknya seolah diangkat begitu saja,menjadi lebih ringan.

....

Dan dimulai lah hari hari tenang Rain dan Celine yang memutuskan untuk tetap tinggal di apartment sampai kuliah mereka selesai.

Mereka tidur bersama,berbagi cerita sebelum tidur,entah Celine yang menceritakan kegiatannya di kampus,atau Rain yang membicarakan otomotif,tanpa bosan mereka bercerita hingga jatuh tertidur sambil berpelukan. Normal kah?tentu saja ini tidak normal karena mereka terlihat bukan lagi seperti Phi Nong pada umumnya,melainkan seperti sepasang kekasih yang hidup dalam satu rumah.

Membuat sarapan bersama,bercanda,menonton tv,berkencan layaknya seperti pasangan,bahkan mereka tidak malu lagi melakukan hal agak intim seperti bertukar ciuman atau saling menggoda tubuh lawannya.

The Story of True Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang