"Gimana?" tanya Lea,rekan kerja Ara,Lea ini juga desainer yang kerja di perusahaannya Ara.
"Gimana apanya?"
"Ya suami lo,si Briga,ganas gak di ranjang"
"Otak lo yaa-"
"Gue kepo,ceritain dong...soalnya suami lo seorang Briga Alexander gitu,most wanted in the country,bikin iri aja lo dapet Briga cuma cuma"
"Most wanted apanya...ambil noh kalau pada mau,gratis"
"Cielah...ntar nangis diambil"
"Gak bakal"
"Tapi Ra,jujur aja deh,pernikahan kalian baik baik aja kan? Udah ngewe kan?"
"Anjir Lea,bahasan lo ya,lo yang ngomong gue yang malu"
"Gue kepo Ra,kasih tau napa" Lea maksa.
"Nih gue kasih tau...gue masih perawan,puas lo"
"What? Serius?lo belum disentuh sama Briga"
Ara mengangguk.
"Briga impoten?"
"Gak,dia normal"
"Terus kenapa? Dia gak nafsu sama lo?"
"Gue sexy btw"
"Ya terus kenapa Ra? Kok belum ngewe,lo gak mau punya anak?"
Deg
Anak ya?
Belum kepikiran sih
"Emang harus punya anak ya?"
"Ya haruslah,lo gak mau apa ngerawat bayi lucu yang gemesin,yang bakalan jadi alasan lo kangen sama rumah,betah di rumah,duh kok gue jadi ngebet pengen kawin ya biar bisa punya anak"
Csss
Anak ya?
Kok dengernya kayak seneng gitu.
Ngerawat bayi lucu
Jadi pengen
Tapi....Briga mau punya anak gak ya?
...
Malam sudah larut,jam menunjukkan pukul 11 malam tapi mata Ara masih terjaga. Briga sudah pulang kok,sore tadi tapi habis makan malam itu orang izin buat lanjutin kerjaaanya,dikejar deadline katanya,dan dia posisinya gak di kamar tapi di ruang depan,Ara izin tidur duluan tapi karena kepikiran omongan Lea jadinya dia gak bisa tidur.
Cklek
Briga sebisa mungkin gak membuat suara waktu membuka pintu kamar,niat hati gak ingin membangunkan sang istri tapi ternyata Ara masih melek.
"Belum tidur?" tanyanya.
Ara menggeleng.
"Nungguin gue ya? Kan gue udah bilang bakalan tidur larut" dasar kepede an.
"Enggak bisa tidur" jawab Ara.
"Mau gue peluk?" tawar Briga sembari naik ke atas tempat tidur.
"Bri gue mau ngomong serius" Ara tiba tiba berubah jadi serius.
"Mau ngomong apa? Takut gue kalau lo serius begini,jangan minta cerai ya,gue gak bakal setuju"
Lah kok jadi mikir cerai segala,serius amat
"Siapa juga yang minta cerai,gue mau tanya pendapat lo soal anak"
Deg
Anak?
Briga menelan ludahnya,ini Ara mau minta anak gitu? Kok jadi makin deg degan.
"Gimana?" tanya Ara.
"Gimana apanya?" Lah malah jadi bego dia.
"Ya soal anak Bri,lo mau gak punya anak?" Ara kesel sendiri.
"Mau" jawab Briga yakin.
"Cepet banget jawabnya,gak pake mikir"
Lah,mau ni cewek apa sih?
Jawab lama diburu buru in,jawab cepet malah disinisin.
"Lo sendiri gimana? Mau punya anak dari gue?" tanya Briga balik.
"Gak tau,gue gak bisa tidur gara gara mikirin ini" jawab Ara lesu.
Briga mengerti maksud Ara,bisa dibilang mereka menikah diusia muda,24 tahun,sama sama sibuk bekerja,soal pernikahan saja yang mengatur orang tua,apalagi ini soal anak...mungkin itu belum dipikirin.
"Tidur yuk,sini gue peluk,biar bisa bobok nyenyak" Briga merengkuh tubuh Ara,Ara gak nolak soalnya dia emang suka dipeluk saat tidur,sama Briga.
Hangat dan wangi,bikin candu.
"Bri..lo pengen banget punya anak?"
"Sshhh jangan nanyain ini lagi,dibahas besok lagi aja,lo udah ngantuk kan?"
"Hhh makasih ya" Ara menghela nafas panjang sebelum mengucapkan terimakasih.
"Sama sama sweety,have a nice dream"
"You too"
Dan mereka terlelap dalam kedamaian,ditemani suara denting jam yang tak lagi terdengar cringe,lampu tidur dimatikan,suasana jadi gelap dan hanya sisa cahaya bulan yang masuk lewat sela ventilasi udara.
Tenang dan hangat.
Ara suka.
...
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of True Love ✔️
Teen Fiction⛔🔞🚨 Bukan Story BxB • About Love (1-7 End) • Night Sky (1- 4 End) • Husband in Love (1-4 End + 3 Extra) • The Way You Are (1-10 End) • Nikahin Mantan (1-6 End) • Because Loving You (1-8 End) • Muat Be You (1-9 End) • Hidden Love (1-10 End) • Live...