Chapter 74

2K 214 139
                                    

Sialan.

Blaze gak tau harus ketawa atau sedih melihat adanya sesendok nasi di piringnya. Padahal baru balik dari dapur memasak mie pedas kesukaannya.

Yang lain sudah bubar melaksanakan kegiatan masing-masing, termasuk Boboiboy. Hanya Blaze yang ada di meja makan itu.

Yaudah lah. . daripada dibuang sesendok nasi itu. Blaze campurkan saja ke mie-nya.

Tapi nahasnya- baru saja mau makan, tiba-tiba bawahannya datang mengatakan bahwa orang-orang yang dicari Blaze sudah ketemu.

Hhh. . . dah lah. Blaze makan dulu, dia suruh bawahannya untuk menahan mereka dulu di ruang penyiksaan dan tentunya tidak boleh terlihat oleh Boboiboy.

Begitu selesai makan, Blaze langsung pergi ke ruang penyiksaan sambil melihat laporan-laporan yang diberikan lewat HP-nya. Laporan mengenai sandra yang akan Blaze siksa.

Laporan simpel saja kok. Paling tentang riwayat kesehatannya, latar belakangnya, identitasnya, yahhh semacam itu lah. Lalu mengenakan sarung tangan dan kacamata pelindung.

Buat apa kacamata itu?

Hmm. . . mana tau ada darah nyiprat atau tulang-tulang kecil melayang, jadi matanya terlindungi dari hal-hal sepertinya itu.

Kalau sarung tangan, sudah pasti tau lah umumnya untuk apa. ┐⁠(⁠ ⁠˘⁠_⁠˘⁠)⁠┌

Tanpa basa-basi lagi, akhirnya Blaze sampai di ruang penyiksaan. baru aja menapakkan satu kakinya ke ruangan itu, terror sudah terpampang di wajah ketiga orang itu. Terutama di wajah dua orang gadis, gadis-gadis lesbi yang duduk di sebelah gadis lainnya, gadis sinting.

Sebenarnya ada satu lagi, seorang pria. Iya, si pria mesum itu. Tapi pria itu pingsan dan bahkan sudah babak belur sebelum Blaze yang menghajarnya.

Pria mesum.

Gadis sinting.

Dua gadis lesbi.

Keempat orang itu berkumpul di satu tempat. Mereka diikat di kursi.

Pria itu masih tidak sadarkan diri.

Gadis sinting berusaha tenang.

Sedangkan dua gadis itu menangis histeris.

Jelas situasi yang begitu kacau. Ruangan yang remang juga tidak membantu untuk menenangkan pikiran mereka dengan baik. Apa lagi adanya barang-barang dan alat-alat aneh di sekitar mereka. Serasa di gudang. Tapi bukan gudang yang normal.

BYUR!!

"GYAHH!!" jerit dua gadis lesbi, kaget.

"Ughuk huk hukf- h-hha. . haa. !"

"Dah bangun dah?"

"你-。 。 !"

PLAK!

"AHHH!!" lagi-lagi dua gadis itu yang menjerit.

"你在干什么?!我在哪里-。 。 !?"

Tak cukup dengan sekali tamparan di kepala, Blaze melakukannya lagi.

BPLAK!

Dua gadis, "AAA!!"

"Diam!!" gedeg Blaze dengarnya. Yang dipukul si pria, kok yang jerit malah dua sejoli lesbi itu.

"A-Aergh. ." baru lah erang pria itu kesakitan.

"我们、我们也会受到这样的打击吗?" gemetar salah satu gadis itu.

"不,我不要, 我不要!!"

BPLAK!!

Pingsan lagi. Blaze kembali menyiram air ke mukanya.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang