'Woah. . . aku benar-benar terbang balik ke Indonesia. . .'
Iya! Kalian tidak salah baca, Boy benar-benar balik ke Indonesia!
"Adik lihat apa di luar tuhhh?"
Oh tentu saja dengan ketujuh putra Amato yang meresahkan ini. (눈‸눈)
Kok bisa?
Flash back yuk! (つ≧▽≦)つ
Nah. . . setelah kejadian sengit itu, Hali mengusulkan sesuatu yang diluar dugaan.
Ya, terbang ke Indonesia. Tempat dimana Boy sebut itu rumahnya.
Apa rencana sebenar Halilintar? Kenapa harus ke Indonesia?
"Hali, kita betulan mau ke Indonesia?" tanya Duri untuk memastikan apa yang di dengarnya tadi.
"Ya, tapi dengan beberapa syarat!"
"Tunggu! Apa maksudnya? Lebih baik kakak jelaskan, kenapa tiba-tiba ngusulin ke Indonesia?" tanya Gempa pada Hali.
Hali menghela napasnya, ya juga ya. Lebih baik dijelaskan dulu.
Bisa-bisanya Hali mau memutuskannya seenak diri. ಠ,_」ಠ
"Jadi maksudku seperti ini, sampai sekarang adik bersikeras kalau rumahnya ada di Indonesia kan?"
Boy mengangguk kepalanya.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita ke Indonesia lalu kita kunjungi rumahmu itu dan tinggal di sana selama beberapa bulan."
"Aa. . tapi rumahku kecil, terus kalau masuk ke sana itu harus lewat banyak jalan tikus. . ."
Jalan tikus? Maksudnya jalannya sempit dan kecil?
Wah wah, sepertinya mereka bisa dapat sedikit informasi kalau mereka mengunjungi Indonesia bukan?
Ya, itu lah awal pemikiran Halilintar.
Gempa merasakan yang perbincangan ini akan panjang dan membawa topik-topik yang tidak boleh didengar oleh Boy.
Gempa pun berinisiatif untuk mengalihkan Boy, pergi dari perbincangan ini.
"Ha. . . lebih baik adik kembali ke kamar dulu. Biar kita yang bicarakan saja." kata Gempa
"Eh? Kalau gak ada aku ikut bicara, emang kalian bisa tau rumahku ada dimana?" (눈‸눈)
Yaaaaa-
Bisa saja mereka memeras informasi dari Ejojo, karena waktu itu dia seenak jidatnya tidur ditengah-tengah penginterogasian mereka atau mencarinya sendiri secara mandiri.
Tapi kalau bisa bertanya langsung dari Boboiboy. . .
". . . . . Memangnya dimana rumahmu?" (⌐■-■)
"Jalan cemara nomor sepuluh P."
(alamat random itu ya, bukan asli.)
"Itu alamat kantor polisi, dik. Bukan rumahmu." kata Solar menunjuk layar HPnya pada Boy. (╬◔‿◔)
"Ups." tak lupa senyum jahil itu ditampilkannya sambil ditutupi dengan ujung jari tangan kanannya.
"Nah, adik tidak membantu di sini. Bahkan rumah sendiri tidak diingatnya. Jadi balik lah ke kamarmu, biar kami bicarakan sekarang juga." kata Taufan mencoba membuat Boy pergi ke kamarnya.
"Gak."
"Apanya yang gak? Gak mau ke Indonesia?" 。◕‿◕。
"Oh jelas mau!" ( ╹▽╹ )
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!
Fiksi PenggemarDi dunia ini, populasi Alpha dan Omega semakin banyak, sedangkan Beta semakin sedikit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan gender Beta semakin sedikit, salah satunya karena kurang kuatnya genetik tersebut sehingga susah diturunkan untuk keturunan s...