Chapter 44

2.5K 256 16
                                    

"Owahh *nj*r! Gak kuat lagi dah kaki aku! Akh-" Boy memegang erat kakinya yang cedera, rasa sakit yang berdenyut benar-benar mengilukan.

Belum lagi perihnya. . .

Usssshhh. . .

Parah jarinya. . . parah.

Mau digerakkan sedikit saja Boy tidak berani karena dia tau itu level sakitnya pasti melebihi alam semesta.

Gak apa-apa, dia udah agak jauh dari rumah dan tidak ada tanda-tanda orang rumah mengejarnya.

Dia juga sudah masuk ke dalam gang, jadi dia pikir, seharusnya dia tidak akan ditemukan lagi.

Kalau ketemu pun. . . harusnya gak secepat lima menit kemudian.

Ya semoga lah ya, amin. <⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Ngomong-ngomong, apa Boy tau tujuannya harus pergi ke mana?

Kantor polisi?

Hah, Boy jadi ragu untuk ke sana karena omongan mereka.

Jadi?

Apa Boy akan bersembunyi selamanya di dalam gang?

Tidak mungkin, cepat lambat akan ketahuan. Jadi bagaimana? Ke mana?

'. . . . Kalau apa yang kurasa benar. . .

Kalau benar pada saat itu aku bertemu dengan abang-abangku.

Seharusnya dari sini bisa potong jalan. . .'

Keluar dari gang itu, Boy sampai di sebuah lorong. Boy ingat kalau jalan terus dari lorong ini lalu ke kanan akan-

Eh. . ?

Boy menunjukkan ekspresi bingungnya saat banyak orang-orang yang berkumpul di satu tempat.

Boy tidak terlalu pasti kenapa karena ditutupi tapi itu membuat Boy penasaran.

Karena jalan yang harus Boy lalui juga lewat orang-orang itu, Boy inginnya sekalian mengintip.

Tapi apa lah nasibnya.

Greb!!

"Aa?! Ha-?!"

"Shh. . . ."

'S-Soler?!'

Solar Boy, Solar. . . ༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

"Hoy!- Mmmh!!" mulut Boy dibekap saat itu juga saat dia berteriak.

"Kau mau kita ketahuan?" sinis Solar.

Boy menggeleng kepalanya untuk melepas bekapan Solar, tapi tidak bisa. Malah, Solar salah paham yang dia kira Boy juga gak mau mereka ketahuan.

#tepukjidat

"Bagus. . ayo pulang." bisik Solar.

"Mnggghh!! Nngg!! Mmmn!!" kali ini Boy mencoba untuk melepas bekapannya dengan tangan kosong.

Namun apa dayanya? Jari-jari Solar menggenggam erat wajah Boy. Mulutnya benar-benar terkunci, hanya menyisakan hidung untuk bernapas.

"Hmggg!! Hnggg!! Rmmm!!"

CRIiieeeettttt-

Decitan ban mobil terdengar.

Benar saja, sebuah mobil polisi berhenti tepat di jalan masuk gang.

". . ?!" mau Solar atau Boy sama-sama terkejut.

'Mobil polisi. . ?' curiga Solar.

Jendela mobil belakang diturunkan.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang