"Lepaskan sialan!"
Begitu sampai di kamar Blaze, mereka langsung ribut.
"Adik, dengar kakak-" ucapan Taufan terputus.
"Dengar apa?!"
"Tadi-"
"Ying kenapa kamu panggil kakak?! Apa Ying yang gak tau apa-apa tentangmu itu pantas menjadi kakakmu?!" kata Blaze memotong ucapan Taufan.
Hah? ಠಿヮಠ
"Emang kalau aku panggil dia kakak kenapa? Kan dia lebih tua, terus aku juga belum kenal dia, ya normal lah kan?!"
"Normal!? Jadi aku ini apa?! Aku ini gak lebih tua dari kamu gitu?! Kamu belum kenal aku gitu hah?! Kalau gak kenal pun kenapa tidak memanggil aku kakak juga?!" tanya Blaze ngegas, menunjuk dirinya dan Boboiboy.
"Y-Ya. . ." Boy diam tak berkutik dibuatnya.
Karena memang betul! Entah sudah umur berapa Blaze tapi fakta adanya sudah sampai antara dua empat dan tiga puluh itu-
AAAA!!! Kejauhan!
Umur Boy kejauhan dari umur mereka!
"Agak aneh aja kalau aku panggil kau kakak. . ." jawab Boboiboy membuat-buat alasan, ditambah lagi wajahnya yang ditekuk-tekuk itu membuat alasannya itu meyakinkan.
Namun itu tidak membuat Taufan dan Blaze merasa yakin. Apa lagi kasihan.
Kepala Blaze terasa agak mendidih dari biasanya. Taufan pula hatinya sudah retak.
"Agak aneh gimana. . ? Apa adik masih canggung dengan kami?" tanya Taufan pelan.
"Uh. ."
"Ternyata iya." (ب_ب)
"Enggak, gak gitu-"
"TERUS?!" kata Blaze ngegas.
Kegasan Blaze terdengar marah. Hal ini membuat Boy memilih-milih alasan yang tepat dulu di kepalanya sebelum menjawabnya.
Kalau salah jawab, sepertinya dia sendiri yang akan lebih mampus.
". . . . karena wajah kalian." lirih Boboiboy.
". . . ??"
"APA-!?"
"WAJAH KALIAN KEMUDAAN!"
"HHAAH?!"
"Kalian kayak anak SMA! TAMPANG hampir sama seperti seumuranku!"
"Apa pula dengan jawaban seperti itu?! Kan bisa lihat ketinggian kita!"
"Tinggi kalian gak menunjukkan harus tidaknya aku memanggil kalian kakak. Lagian dulu pas masih sekolah, teman-teman kelas ku kurang lebih setinggimu." balas Boy menunjuk Blaze.
Taufan menghela napasnya.
Dia rasa. . . kalau masalah ini diperpanjang. . mungkin hal ini tidak akan pernah selesai-selesai.
Malah, ianya akan berujung membuat mereka sendiri memikirkan hal yang tidak-tidak bukan?
Apa Taufan harus melupakannya begitu saja? Tapi Taufan ragu Blaze akan membiarkan masalah ini begitu aja.
Tau lah, cemburu. Dia sendiri juga cemburu.
Taufan mencoba untuk tidak bertengkar lebih panjang seperti Blaze yang pantang menyerah jika diajak gelud, Taufan lebih memilih untuk mencari jalan yang lebih baik kalau bisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/336208588-288-k39088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!
Fiksi PenggemarDi dunia ini, populasi Alpha dan Omega semakin banyak, sedangkan Beta semakin sedikit. Ada beberapa faktor yang menyebabkan gender Beta semakin sedikit, salah satunya karena kurang kuatnya genetik tersebut sehingga susah diturunkan untuk keturunan s...