Chapter 42

2.5K 258 37
                                    

Jeng jeng jeng jeng-!!

Up dua chapter karena sudah mencapai 4rb guyss!

<⁠(⁠ ̄⁠︶⁠ ̄⁠)⁠>

Cepat juga naiknya. . . ヽ⁠༼⁠⁰⁠o⁠⁰⁠;⁠༽⁠ノ
________________________________

Aaaaahhhhh~ ヘ⁠(⁠ ̄▽ ̄⁠ヘ⁠)

Paaaaaaagi yang cerah! ┌⁠|⁠o⁠^⁠▽⁠^⁠o⁠|⁠┘⁠♪

BOBOK TERGANGGU~ karena alarm Solar dari HP-nya. (⁠ʘ⁠言⁠ʘ⁠╬⁠)

Sialan.

Boy mau tidur balik tapi udah melek! ರ⁠╭⁠╮⁠ರ

Dan sekarang sudah saatnya sarapan setelah disuruh Solar untuk cuci muka.

"Adik, tunggu baik-baik di sini ya. Kakak akan buatkan kamu sarapan." Solar keluar dari kamarnya dan menguncinya setelah berpesan pada Boboiboy.

Jadi, sekarang hanya Boy yang ada di kamar Solar.

Hm. . . .

Hehehehehe- ୧⁠|⁠ ͡⁠ᵔ⁠ ⁠﹏⁠ ͡⁠ᵔ⁠ ⁠|⁠୨

Boy naik ke atas meja belajar Solar lewat kursi belajar empuk Solar.

Agak susah menaikinya karena sebelah kakinya cedera, tapi itu tidak akan menghalangi Boboiboy

Hm, apa rencananya kali ini?

"Ish. . gak sampai pula. . ." lirihnya.

Boy juga berusaha untuk jinjit satu kaki, tapi itu juga gak berhasil.

Padahal tinggal saaaaaatuuuu centi lagi sampai ke langit-langitnya.

'Masa harus taruh kursinya ke tempat tidur lagi?'

kalau tinggi kasur dan kursi Solar dijumlahkan, total Boy emang bakal sampai ke langit-langitnya tapi. . .

Itu terlalu beresiko, mengingatkan jari kaki dia yang patah gara-gara itu.

Oop- (゚⁠ο゚⁠人⁠)

Shhh! Tenang. . . tenang. Kita belum tau rencana sebenarnya.

'Oh iya. . !' Boy mengambil penggaris dari meja belajar Solar lalu mengetuk-ngetukkannya di langit-langit kamar.

Sungguh pintar, Boy bisa kepikiran penggaris. (⁠ ͡⁠°⁠ ͜⁠ʖ⁠ ͡⁠°⁠)⁠ᕗ

Baiklah, langsung saja ketuk dan dengar suaranya. . .

Tuk tuk. . . tuk tuk. . .

Mendengar suara itu membuat Boy senang.

Seperti-

'YES! ADA LUBANG YES!! AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAH-'

Tapi seketika tawa itu berhenti.

'Mending cepat-cepat turun!'

Takut ketahuan. (⁠☉⁠ਊ⁠☉⁠)

Setelah turun langsung bergegas naik ke atas ranjang Solar lagi.

Menunggu. . . . . . . dengan sa. . . bar.

. . . . . . . . . . .

. . . . . . .

. .

Clek cklek kriet

Aha! Kunci pintu telah dibuka dan Solar datang kembali dengan sarapan mereka berdua.

Eih? Bentar dulu. Apa itu?

Kenapa Solar membawa dua gelas dengan sendok saja?

Solar mengunci pintu, lalu mendekat pada Boy dan memberi satu gelas yang ada di tangannya.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang