Chapter 43

2.4K 262 49
                                    

"Jadi?"

". . . . . . . . . . . . ."

Solar mendekatkan wajahnya, menatap kedua mata Boy lekat-lekat.

"Adik. . ?"

"Seminggu."

"Huh?"

"Lebih baik ditambah seminggu." jelas Boy sekali lagi.

Pernyataannya ingin membuat Solar tertawa.

Serius?

Bukankah Boy paling benci dikurung?

"Adik, kakak tidak main-main kali ini."

"AdIk, KaKaK tIdAk MaIn-MaIn KaLi Ini." kata Boy mengulangi perkataannya.

'Heh. Berani-beraninya anak ini–. . .' ಠಿ⁠ヮ⁠ಠ

"Kau pikir aku tidak serius?" kata Boy membuyar pikiran Solar.

"Aku juga serius, sialan. . ." gumam Boy geram.

Mata Boy yang memancarkan keseriusan membuat Solar tambah penasaran.

'Apa jangan-jangan. . . kursi dan palu ini berkaitan?'

Kalau iya, apa hubungannya?

. . . . . . . .

"Menarik. . ." lirih Solar.

"Huh??" ತヮತ

Solar menjauhkan wajahnya dari Boy. Sebuah senyuman miring terpampang jelas di wajahnya.

"Baiklah, bagaimana kalau begini saja. Kamu lanjutkan lah pelarianmu."

"Ha?"

"Kalau kamu bisa keluar melewati pagar, akan kubiarkan selama lima menit."

"HA?"

"Kalau tidak, hukumanmu bertambah seminggu."

"HA?!"

Boy benar-benar tak percaya dengan apa yang barusan diucapkan Solar.

Apa dia gila?

"Apa lihat-lihat? Pintu sudah terbuka lebar di sini." kata Solar yang sudah membuka pintu kamarnya seakan menyambut Boy untuk keluar dan bebas.

Apa ini mimpi?

"Tidak mau–?"

"MAU!" Boy bergegas keluar.

Tanpa basa-basi, Boy pergi mengambil palu lalu pergi ke kamarnya.

Saat menarik kursi ke atas kasurnya, Boy jadi was-was terhadap keberadaan Solar yang ada di depan pintu.

"Pergi." usir Boy seketika.

"Tenang, aku hanya penasaran."

'Penasaran nd*smu.' kutuk Boy dalam hati.

Boy menggerutu tak suka namun apa boleh buat, tetap harus dia jalankan secepatnya. Karena dia tidak tau sampai kapan batas waktunya melakukan ini.

'Satu, dua–'

BRUK!

Solar melebarkan kedua matanya.

Terkejut.

Gak habis pikir.

Bruk!

Langit-langit kamar Boy dihancurkan. . .

Sekuat tenaga dia hancurkan!

Senyumannya melebar.

Ini. . .

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang