Chapter 54

2.1K 272 76
                                    

Wahh gilaa! (⁠⑉⁠⊙⁠ȏ⁠⊙⁠)

Seminggu sudah 8 rb aja. (⁠✯▽✯⁠)

Baiklah, author ingin memutuskan sesuatu. Author akan up dua chapter buku ini setiap naik empat ribu kemudian.

Kenapa? Sudah mau masuk sekolah ey. Setidaknya, biar ada jeda dulu. ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

Author sampai kagum lihat buku ini up dua chapter selama tiga kali berturut-turut selama liburan, sekarang yang keempat! 🤩

Author berterima kasih banget bagi yang sudah baca, vote dan berkomentar, itu menunjukkan banget kalau kalian menunggu-nunggu cerita ini. (⁠人⁠*⁠´⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+

Terutama yang berkomentar di buku ini, author ngakak terus baca komentar-komentar kalian, makasih banget loh!! 😭🫰

Author senang buku ini bisa jadi hiburan kalian kalau kalian menikmatinya. Bila ada kritik mau pun saran, jangan sungkan untuk memberitahunya! 🔥

#terharu🥹🤌

Ngomong-ngomong, HAPPY NEW YEAR guysss!! 🎆🎇🎉

Kalau begitu, selamat membaca!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

____________________________________
⚠️ WARNING ⚠️
Chapter ini mengandung-
! Pelecehan Seksual !

Dan seperti biasa, kekerasan juga.
____________________________________

"KELUAR! Keluar kau aku kata!!"

"Mana bisa aku keluar kalau pintunya saja dikunci!! Akh-" Boy meringis saat sebuah odol dilemparkan ke arahnya.

"Keluar! Keluar! Keluar! Keluar!!"

Okay, gadis itu betul-betul tak bisa mendengar apa kata Boboiboy.

Terlebih lagi, dia dilempari barang-barang yang ada di dekat gadis itu.

Ah sial, bagaimana caranya dia keluar?

"H-Hey tenang lah, kau kenapa sih?!"

"Aku dah cakap–! Eh kejap. . kau. . ."

Barulah gadis itu berhenti lemparannya. Saat mendengar suara Boboiboy dengan jelas.

Dia menatap Boboiboy dengan tatapan tak percaya.

"Kau. . . kau ngomong Melayu?"

"Y-Ya?"

'Ya sedikit sih. . .' pikir Boboiboy, tapi yang penting Boy ngerti bahasanya.

"Oh bagus lah kalau kau paham, jadi kau tolong keluar sekarang juga!"

"Gak dengar kah aku bilang pintunya DIKUNCI dari luar?!"

Uishh. . .

Lama-lama habis kesabaran Boboiboy.

Dah dari tadi dia bilang apa, apa tidak didengar oleh dia? (⁠ノ⁠ಠ⁠益⁠ಠ⁠)⁠ノ

". . . . Oh. ."

'Oh doang?! Gak minta maaf?' (⁠ʘ⁠言⁠ʘ⁠╬⁠)

"Hhaesh. . serah kau lah. . . yang penting jangan dekat-dekat aku. . ."

Boy menelengkan kepalanya heran.

"Huh? Kenapa pula gak boleh? Kalau mau keluar dari sini, kita harus kerjasama dong?"

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang