Chapter 96

946 124 15
                                    

'Ugh. . . dimana ini?'

Mata Boboiboy perlahan membuka.

Ruangan yang minim cahaya dan sempit. . .

Benar-benar sempit banget sampai kanan, kiri, belakangnya langsung tembok, sedangkan depannya pintu. . . yang kemungkinan besar dikunci.

Saat Boy ingin mengucek matanya, tangannya tidak bisa digerakkan. Begitu melihat tangannya, mata Boy langsung melek.

"Apa yang. . ."

Kedua tangannya terikat, kedua kakinya terikat, perutnya terikat, lehernya terikat– Hampir semua bagian tubuhnya terikat kuat di kursi yang dia duduki.

Melihat di tangan kanannya, ada infus yang ditancapkan ke pembuluh darahnya. Mengikuti selang infus dari tangannya, ia bisa lihat ada cairan infus yang menitik perlahan.

Gila. Barusan dia diapain?

Jangan-jangan udah dimasukin obat-obatan ke dalam tubuhnya.

Lalu. . .

Gimana caranya Boy bisa kabur kalau dia terikat begini? Setelah Boy coba tarik-tarik tangannya pun ikatannya enggak longgar sama sekali.

Gak heran, yang ngikat dia itu terbuat dari kulit. Dah gitu bentuknya seperti tali pinggang kualitas tinggi.

ceklek

Boy melihat siapa yang barusan membuka pintu. Ternyata Retak'ka, dia membawa kotak kecil.

"Oh. . sudah bangun?" ucapnya dengan senyum tampak ramahnya.

Daripada merasa senang, Boboiboy merinding melihatnya. Mendekati dirinya, dia menaruh kotak itu di atas paha Boboiboy dan membukanya.

Kapas, botol kecil, jarum–

"Aku akan mengambil darahmu sedikit, tidak lebih dan tidak kurang."

Retak'ka mengusap lengan Boboiboy dengan kapas yang sudah dia basahkan dengan cairan yang ada di botol. Lalu menyiapkan jarum, suntik, dan sedot darah Boy. . . seperti nyamuk.

Setelah Retak'ka merawat bekas suntikannya, Retak'ka memasukkan darah Boboiboy ke dalam sebuah botol lain yang dia simpan dalam kantong.

Membereskan semuanya ke dalam kotak, lalu pergi begitu saja. Meninggalkan Boboiboy di ruang sempit ini lagi.

Well. . .

Boboiboy benar-benar lagi dalam masalah besar.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di sisi lain setelah beberapa jam kemudian, Retak'ka berada di ruangan yang. . . aneh.

Tabung-tabung berdiri disepanjang jalannya, kabel dimana-mana, bahkan ada juga komputer yang menampilkan informasi di tiap tabung itu.

Retak'ka mengambil waktunya untuk jalan ke suatu tabung. Tabung ini dari jauh tidak akan kelihatan isinya, tapi. . . bila sudah dekat, ianya bisa nampak isi dari tabung itu.

"Boboiboy. . ." ucapnya pelan memegang kaca tabung itu.

Wajah yang sama persis.

Tubuh yang sama persis.

Bahkan ciri khas dari rambutnya yang sama persis.

Dalam tabung itu, ada Boboiboy.

Makhluk yang ada di dalam tabung itu dinamakan Boboiboy.

Air dari dalam tabung itu terkuras habis. Retak'ka mengeluarkan 'Boboiboy' dari sana dan membawanya ke sebuah meja dengan membaringnya terlentang.

Dari samping meja itu, Retak'ka mengeluarkan beberapa kantong berisikan darah dan memasukkannya ke dalam sebuah mesin.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang