Chapter 10

4.9K 417 42
                                    

"Hm. . . huh?"

Gelap. Apa dia masih di ruangan yang sama?

Itu Boboiboy, baru saja bangun dari tidurnya lagi.

"Huooooaaaammm. . . ."

Bangkit dari tidurnya, Boboiboy bergerak mencari saklar lampunya.

Saat menemukannya dengan meraba, Boboiboy langsung menekannya. Lampu pun hidup.

Huh? Kamar ini tampak asing baginya. Kamar yang berdominan nuansa biru muda, seperti warna aquamarine.

Keberadaannya sekarang tidak Boy ambil pusing, dia masih mengumpulkan seluruh nyawanya untuk bangun dari pada memikirkan dia di kamar siapa.

'Ini jam berapa. . ?'

Melihat jam digital di meja tidur, ianya sudah pukul satu pagi.

'Apa sebaiknya aku melanjutkan tidurku?'

krukk~

Ah tapi Boy lapar :')

Dengan langkah berat, Boboiboy keluar dari kamar itu menuju dapur.

Yah. .  . meski di tengah jalan sempat kesasar, untung tetap sampai ke dapur. (⁠ㆁ⁠ω⁠ㆁ⁠)

Itu pun berkat seorang pelayan yang mengantarkannya ke sana.

"Ha. . . makanan, mana makanan. . ."

Membuka beberapa lemari, laci, dan kulkas. Yang ditemukan cuma makanan mentah, tidak ada makanan kalengan atau indomie mau pun makanan sisa.

Apa Boboiboy lanjut tidur saja–

TAPI DIA BENAR-BENAR LAPARRRR! ༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

AAAAA–!!

Boboiboy hanya bisa menghela napas.

Kalau dia masak, terus kepergok, kan gak lucu.

Tap. . tap. . tap. .

Langkah pelan dan cepat dapat didengar oleh Boboiboy

Karena panik, dia langsung bersembunyi di kolong meja makan.

'Sialan, masih sempat pindah tempat gak ya?'

Telat, Boboiboy bisa nampak orang yang berjalan itu memasuki dapur.

'Sialan.' jangan keseringan kutuk diri, nanti betulan terjadi baru tau. (⁠눈⁠‸⁠눈⁠)

"!" Amato tiba-tiba muncul menampakkan wajahnya sedang mengintip kolong meja.

"Anj–"

Duk!

"Aak– Hhhhhhs!!"

Tuh kan, beneran jadi sialan. (⁠ب⁠_⁠ب⁠)

"Ngapain kamu disini, nak? Ini sudah jam satu pagi, tapi bukannya tidur malah di bawah kolong meja dapur. . ?"

Suara yang berat dan dewasa, gak salah lagi, itu Amato.

"A-Aa. . . anu itu anu. . . lapar. . ." bisiknya di akhir kata. ಠ⁠◡⁠ಠ

Omoo, lucu sekali. (⁠人⁠*⁠´⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+

Mari kita karungin dia–

Mengabaikan kata laparnya untuk sementara, Amato penasaran akan satu hal.

"Kenapa kau sembunyi seperti ini, nak?"

'. . . Tunggu, 'nak'? Kenapa panggil pakai kata 'nak'?'

Aduh Boy, loading dulu otakmu. Jangan lelet. ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang