Chapter 6

5.5K 479 55
                                    

Dentingan sendok garpu terdengar di ruang makan.

Ada delapan remaja dan seorang pria dewasa yang duduk disitu.

Semuanya makan dengan tenang kecuali satu orang.

Ya~

Itulah Boboiboy, makan gak tenang!

Lohhh? Kok gitu?

Padahal hidangan makan malam ini cukup mewah dan menggiurkan semua orang.

Ya itu benar, tapi bagaimana mau makan kalau kedua tangan dan kaki Boboiboy diborgol?

"Hei, lepaskan dulu borgol di tanganku." perintah Boy pada orang sebelahnya, Ais.

Ais hanya menatap Boboiboy lalu melihat piring Boboiboy yang masih penuh dengan makanan, ianya tak tersusun rapi lagi, sudah berantakan karena sedari tadi Boy terus coba makan sambil diborgol :'(

Karena kasihan, Ais mengambil piring Boy dan sendok garpunya. Setelah itu, Ais mengambil sesendok makanan dari situ dan mengarahkan sendok berisi itu pada Boboiboy.

"Nih, makan."

"Aku minta dilepas, bukan disuap."

"Itu hukuman kau, jadi terima saja. Sekarang buka mulut kau."

(⁠눈⁠‸⁠눈⁠) begitulah ekspresi Boboiboy.

Mau gak mau, Boboiboy harus menerima kenyataannya dan memakan makanannya dengan cara disuapi.

Melihat hal itu, entah ada angin apa membuat semuanya pada cemburu.

Haiz, ini lah. . . terlalu imut itu tidak baik :'(

glup

Boboiboy menelan.

"Kapan borgol ini bisa dibuka?" tanya Boboiboy.

Hening beberapa saat, sebelum Taufan yang menjawab.

"Adik, kalau jamnya makan, makan selesai dulu baru ngomong."

"Aku tidak peduli, aku sudah bilang kan kalau aku bukan adik kalian. Aku juga tidak menyetujuinya."

Doom~!

Suasana suram menyelimuti seisi mansion.

Apa kalah kalian tau? Setiap kali ada kata suasana atau yang berkaitan dengan perasaan, pasti ada bau-bau gitu. Apa lagi sekarang kondisinya kek gini.

Ya~

Itulah feromon! Feromon Alpha mereka menyelimuti seisi mansion dengan bau sedih dan ketidak sukanya pada jawaban Boboiboy yang ketus nan tajam!

Boboiboy bisa menciumnya gak?

Yang jawab bisa, fixs tidak tau apa-apa tentang cerita dunia ini.
(⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)

Sabar ya para pelayan, pembantu, bodyguard, security, chef, dan lainnya, feromon para tuan rumahnya ini emang agak intimidasi, jangan sampai pingsan yo~!

'Lagi-lagi jawaban seperti itu. .' kata batin Duri.

". . . . . . . . . . . . . . . ."

"Kita makan dulu, lalu bincang kemudian, Boboiboy." kagetnya semua orang bila kali ini pria itu yang mengangkat bicaranya.

Mendengar hal tersebut, tidak ada lagi yang membuka suaranya, hanya makan.

Sampai tibalah masanya!

Mereka sudah siap makan dan duduk di ruang tamu.

Boboiboy duduk di single sofa dihadapan mereka berdelapan yang duduk di sofa panjang berbentuk L.

Pria dewasa itu duduk di paling kanan yang posisinya agak dekat dengan Boboiboy.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang