Chapter 23

2.9K 294 34
                                    

Boy menepuk jidatnya.

Ya kalian gak salah dengar.

Dia tepuk jidat. Bahkan dari tadi itu saja yang dia lakukan.

'Bodo, Hpku tidak ada samaku!' ಠ⁠◡⁠ಠ

Jadi ada apa sebenarnya?

Saat Boy sudah memasuki kamarnya, Boy langsung rebahan di kasur.

Pejamkan mata. . .

Rileks dulu. . .

Tenangkan pikiran. . .

. . . . . . .

. . . . . . . . . . . .

Aha!

Terus dia kepikiran untuk menelusuri kasus tentang dirinya yang dinyatakan hilang itu.

Tapi sedetik kemudian dia sadar kalau dia gak ada media yang bisa membantunya mencari kasus itu!

Aduh, Boy rada nyesal gak nanya mbak warnet tadi. Meski ada Hali pun di sana, tidak mungkin dia berani macem-macem sama dia kalau di depan orang asing langsung.

Ya lah, kalau gak ntar kacau mereka yang susah. Mehehehehehe. . .
(⁠눈‿눈⁠)

'. . . . Ah tapi nanti ujung-ujungnya sampai rumah juga pasti dihukum, jadi serba salah.' pikir Boboiboy.

Hm. . . . .

'Apa aku minta belikan Hp sama mereka? Kalau Hp lama keknya masih sama abang. . .'

Lalu Boy kepikiran lagi, 'Kalau mereka tanya buat apa? Aku harus jawab apa dong? Masa jawab mau lihat kasus diri sendiri? Nanti juga kalau minta beli Hp sama mereka pasti privasi di Hp itu sangat tidak terjamin.'

(⁠٥⁠↼⁠_⁠↼⁠)

'Jadi gimana donggg. . . ?' ಥ⁠╭⁠╮⁠ಥ

Terus, tentunya kalian bertanya-tanya, apa dong yang selama ini Boy lakukan untuk menghabiskan waktu kosong berjam-jam itu selama ia bersama mereka?

Jawabannya hanya dua, coba kabur dan tidur.

Oh, ada kegiatan lain juga tapi terpaksa. . . yaitu?

Dia harus ikut nimbrung bersama-sama mereka di ruang tamu setiap mereka mengajaknya.

Dah lah, itu tidak usah dihitung karena Boy sendiri merasa itu bukan kegiatannya!

Jadi ya~ benar-benar itu doang, jadi kalau gak tidur ya buat rencana kabur terus coba kabur. Meski akhirnya ketangkap lagi sih.

Tunggu-tunggu, apa ini saatnya?

Woahh. . . . mata Boy seketika berbinar-binar.

Kalian tau maksudnya apa itu?

Ya, saatnya coba kabur lagi~!

Ahai! Kalau berhasil langsung gas ke kantor polisi!!

Ok, karena rumah ini simpel, jadi Boy gak perlu berminggu-minggu buat hapalin map rumah ini.

Ditambah lagi, ini adalah daerahnya sendiri, sudah pasti dia berada di posisi yang menguntungkan kalau berkeliaran di sini.

Yooshh! Kali ini pasti berhasil!

SEMANGAT! ᕙ⁠(⁠☉⁠ਊ⁠☉⁠)⁠ᕗ

Caranya sama seperti di chapter 18. Buka jendelanya perlahan, meluncur lewat atap terus mendarat mulus dibawah.

'Okay, ini harus cepat.'

Mana tau seperti chapter lalu, tiba-tiba muncul gledek. Kan jadi gagal lagi. (⁠⌐⁠■⁠-⁠■⁠)

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang