Chapter 29

2.7K 311 27
                                    

HORE!!

Kita sudah mencapai dua ribu vote untuk book ini!! Terima kasih atas dukungan kalian sampai sekarang, harap kalian tetap mendukung supaya book ini terus berjalan lancar seperti biasa! (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

Sesuai janji, para pembaca mendapatkan update dua chapter.

SELAMAT MEMBACA!

.⁠。⁠*⁠♡(⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠.⁠。⁠*⁠♡
_____________________________________

". . . . . . ." Boboiboy diam menatap Taufan.

". . . . . . ." Taufan diam menatap Boboiboy.

Saling tatap-tatapan deh.

. . . . . Okay, jadi awalnya gini–. . .

Saat Boboiboy coba menyudutkan Taufan dengan pertanyaannya.

Taufan menjawabnya dengan tenang. . ?

Tidak tidak, itu rasanya tidak bisa dikatakan menjawab kalau pada akhirnya dia malah bertanya kembali ke orangnya.

Seperti. . .

"Ya. . kamu dari tadi tidur, ya pasti bangun lagi di sini dong. Terus kamu mungkin aja sakit karena kurang minum. . karena akhir-akhir ini kakak lihat kamu jarang minum.

Memangnya apa yang tidak kamu ketahui? (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠? ⁠)

Terus, apa yang barusan kamu ceritakan itu. . . itu bermimpi tentang kami? (⁠人⁠*⁠'⁠∀⁠`⁠)"

. . . Boboiboy. . . jadi bingung harus menjawab apa. . .

Karena seakan-akan. . . dia memang tertidur tadi.

Boboiboy juga merasa Taufan tidak mengatakan yang sebenarnya.

Tapi. . . jawabannya tidak bisa Boboiboy abaikan karena mungkin saja benar menurutnya.

Jadi yang bertemu dengan abang-abangnya itu? Mimpi?

Wahh Boboiboy bisa jadi gila ini.

Karena dari lubuk hatinya yang terdalam tuh mengatakan kalau dia emang benar-benar sadar terus berhasil kabur dan sempat bertemu dengan abangnya tapi di sisi lain dia merasa tidak.

Jadi mau percaya yang mana ya?

'Ada yang gak beres di sini.'

Iya. . , apa itu pikiranmu yang tidak beres atau jawaban Taufan itu sendiri yang tidak beres?

Haiyaa. . . . mana yang betul?

Hm. . . .

Kalau mengikuti hati. . . dia merasa memang mengalaminya.

Kalau mengikuti kata Taufan. . . dia bilang Boboiboy tidak mengalaminya sama sekali.

Jadi? Boboiboy pilih mana?

"Tuh kan adik bengong lagi. . ." kata Taufan sambil membelai rambut Boboiboy.

Ok fixs, lebih baik mengikuti hati.

YA kali dia mengikuti kata Taufan, seorang b*ngs*t yang telah membelinya di pelelangan ilegal?

Meski diberi makan, ranjang, kamar mandi yang enak, empuk, dan bersih. Boy tidak akan melupakan tekad dan fakta sebenarnya.

Snap!

"Eh?!" Boboiboy terperanjat karena jentikan jari Taufan.

"Tuh, bengong lagi."

Boboiboy menatap nyalang pada Taufan. Dia jadi rada kesal, dia tidak bengong, dia hanya berpikir! (⁠ノ⁠ಠ⁠益⁠ಠ⁠)⁠ノ

. . . . . Hm. . . kalau dipikir-pikir. . . bukankah ini kesempatan yang bagus?

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang