Chapter 105

546 93 19
                                    

Boboiboy duduk melipat tangannya, mulut mayun dengan alisnya yang menekuk kebawah.

Kini dia lagi ada di dalam taksi.

Dipaksa oleh Ais untuk pergi ke bandara dan terbang ke Kanada.

Gila apa dia?

Boboiboy sendiri aja gak tau cara memasan tiket, apa lagi sampai Kanada nanti? Gimana tuh Boboiboy bertahan hidup? Bahasa Inggris aja gak lancar. . .

"Pak, berhenti di sini pak."

"Maaf, gak bisa dek."

"Pak. . ."

"Dia udah bayar sejuta buat antar kau ke bandara, aku mana boleh gak jalanin tugasnya."

". . . . . . Oh gitu?"

". . ??"

Boboiboy membuka kuncian pintu mobil dengan cepat, buka dan menggulingkan dirinya keluar jalanan.

"Dek?! Astaga naga dek–!"

Mobil berhenti, supir keluar.

Kira langsung dihadapkan dengan Boboiboy yang berdarah-darah. Tapi. . .

"Mana dia. . . ?"

Boboiboy tidak ditemukan. . . .

Heran.

Setelah melihat-lihat sekitar sana, supirnya tampak menyerah.

Kembali ke mobilnya dan terus jalan.

Meninggalkan Boboiboy. . .

Boboiboy mengatur napasnya yang tergesa-gesa.

Melihat ke kanan dan kirinya, tidak terlihat supir itu mengejarnya.

Hhh. . .

Syukur lah. Dia sama sekali tidak mengejar Boboiboy.

Lalu. . .

Boboiboy. . . lagi di hutan kali ya?

Eh, enggak. Banyakan kelapa sawit di depannya, sekarang ini dia sedang ada di dalam semak-semak.

Tsk.

Gimana cara baliknya ini?

Apa di sekitarnya ada orang?

Mungkin kalau Boboiboy jalan terus dengan jalan yang berlawanan arah dari mobil tadi jalan, Boboiboy bisa ketemu orang.

Astaga. . . butuh berapa lama Boy jalan?

Apa bakal bisa? Sempat?

Bagaimana kalau. . . .

Blaze dan Ais udah matek duluan?

Gak gak. . .

Boy harus optimis, Boy harus coba dulu. Hal ini memantapkan Boy untuk terus berjalan lurus berlawanan arah.

Jalannn terus. . .

Entah udah berapa lama Boboiboy jalan, dia tetap aja enggak ketemu orang.

Satu pun tidak ada.

Kadang. . . di jalanan ada mobil lalu lalang, apa Boy pakai manggil-manggil aja?

Manggil mobil yang lalui jalan ini mungkin bisa berhasil.

Tapi. . .

"Kok gak ada yang lewat sihhh. . ."

Boy menghela lelah.

Jangan-jangan dia bakal mati kelaparan di sini?

Kalau gitu nyawanya dulu dong yang perlu dikhawatirkan.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang