Chapter 36

2.5K 301 23
                                    

Wow. . .

Sudah 3rb vote untuk buku ini guys. . .

Dan kalian mendapatkan update dua chapter karena itu!

Gas ke 4rb vote gak? ヽ⁠༼⁠⁰⁠o⁠⁰⁠;⁠༽⁠ノ

Terimakasih untuk kalian yang masih mendukung cerita ini untuk tetap lanjut! (⁠*⁠˘⁠︶⁠˘⁠*⁠)⁠.⁠。⁠*⁠♡
__________________________________

ceklek ceklek ceklek–

"Dikunci sialan. . ." ketus Boy.

Yep, pintu kamarnya dikunci.

Dah gitu ada secarik kertas yang tertulis bahwa 'Adik dikarantina dalam kamar sendiri selama seminggu sebagai hukumannya.'

'Kurang asam mereka kurang ASAM!' geram Boboiboy dibuatnya.

Oh ya! Jendela– bisa kabur lewat jendela!

cek cek cek

"Dikunci juga?!"

'Kok bisa?!' heran Boy.

Setau Boy ini jendela kunci dalam jadi pas Boboiboy dah buka kuncinya napa tetap gak bisa dibuka?

'Trik macam apa lagi yang mereka pakai?!'

Boboiboy benar-benar terkurung kali ini. Tak seperti dulu yang bisa kabur lewat jendela meski pintu dikunci.

'Ada ventilasi gak ya?!'

Gak ada.

Pupus sudah harapannya.

Gak bisa kabur sama dengan gak bisa minggat.

AAaAaAAAaaAAAaaAaaAaaaAaaaAaa
༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

Mau keluar mau keluar mau keluar mau keluar mau keluar mau keluar mau keluuaaaarrrrrrrrr!!!

Tok tok

Ceklek

Pintu terbuka?!

INI SAATNYA?!

'Dobrak keluar!' Boy lantas lari tertatih-tatih menuju pintu.

Belum juga sampai, dia ditahan sama seseorang.

Ternyata, dia adalah Hali lalu ada Gempa dibelakangnya yang membawakan sarapannya.

"Pagi adik! Saatnya sarapan~!" salam ( ⁠•͈▽•͈⁠)

"Lepas! Aku mau keluar!"

"Seminggu kemudian ya. ." (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

'TIDAKKKKK!!!' .⁠·⁠´⁠¯⁠'⁠(⁠>⁠▂⁠<⁠)⁠´⁠¯⁠'⁠·⁠.

"Kamu gak akan kesepian, jadi selama seminggu kamu gak akan mati kebosanan." jelas Hali.

'Emang aku peduli?! Aku mau keluar!' ༼⁠;⁠´⁠༎ຶ⁠ ⁠۝ ⁠༎ຶ⁠༽

Wajah Boy mengekspresikan semua yang ada di pikirannya.

Hali hanya bisa melayangkan tatapan datar saat Boboiboy memerhati dengan tatapan memohon. (⁠눈⁠‸⁠눈⁠)

'Gak mempan kah?!' frustasi Boboiboy.

Gempa mengunci pintu kamar lalu meletakkan sarapan dan botol minum Boy di meja belajarnya.

"Pagi yang cerah ya adik." kata Gempa. (⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

'Cerah matamu, sialan.'

Hali melepaskan Boy, Boy langsung duduk di kursi belajarnya untuk memakan sarapannya.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang