Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!

Chapter 69

Hari ulang tahun Boboiboy sudah berlalu. Ini sudah menjadi hari selanjutnya.

Lembaran hari yang baru. . .

Tapi Boy sendiri tidak tau harus mengisi hari ini dengan apa.

Hhah. . .

Andaikan saja dia ada pekerjaan, mungkin dia tidak akan merasa begitu bosan kan?

Belajar bersama Solar itu belum memungkinkan karena dia masih rut.

Lalu. . . eh.

'Oh ya!'

Bukan kah Boy pernah diajak Blaze untuk belajar bela diri?

Hm. . . mungkin Boboiboy boleh minta lanjut tapi dia malas.

Mager.

Kalau gitu lanjut tidur aja yok. (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Lagian ini masih jam berapa?

Nah kan, jam empat lewat. Masih kepagian untuk Boboiboy bangun di hari-hari tak sekolah ini.

Tapi kayaknya dia harus pindah kamar gak sih? Sejujurnya semalam dia tidur di kamar Blaze lagi dengan alasan mager ke kamarnya.

Padahal mah bukan itu alasannya. . .

Jadi, apa dia harus balik ke kamarnya?

Nanti ngantuknya hilang.

Nanti Boy jadi bosan karena gak tau mau ngerjain apa.

Yaudah deh sambung tidur aja di sini.

Tapi Blaze kok tidak ada di sebelahnya ya? Baru sadar Boboiboy.

ceklek– BRAK!

Seketika Boy terperanjat karena suara pintu yang dibanting itu. Ternyata itu Blaze, sudah bangun dan tampak segar.

"BANGUN! Kita lari pagi sekarang!"

Boy melirik tak suka.

'Apa sih. . baru juga mau tidur.'

Bukannya menyibak selimutnya, Boy malah makin membuat dirinya tenggelam dalam kenyamanan selimut yang membungkusnya.

Srett–

"Woi–!!"

"Apa? Ini selimut aku. Salah kalau aku ambil?" tanya Blaze mengangkat sebelah alisnya.

Hm. . . gak salah sih– tapi, ". . . Aku mau tidur." lirih Boboiboy mau menutup matanya kembali.

"Gak boleh, bangun!"

"Aaaaaaaaaaaaaa. . . ngantuk." teriak Boy lesu dan datar.

"Besok aja. . ." balas Boy serak, sudah mau masuk ke dalam alam mimpinya.

Melihat Boy tidak akan bergerak dari kasurnya. Blaze menarik kaki Boy.

Kaget, Boy melek saat itu juga untuk menarik kakinya kembali. Kesel karena kenyamanannya diganggu, Boy cemberut.

"Apa sihhh??! Lari pagi besok-besok aja lah. Lagian ini masih jam empat, ayam pun masih tidur!"

"Gak ada alasan. Ayo kita lari sekarang, kebiasaan tidur sampai siangmu itu harus dikurangi!"

Hello??? Mohon maaf–?! ಠಿ⁠ヮ⁠ಠ

APA TADI KATANYA?

"Heh, aku tiap hari bangun jam delapan atau sembilan okay? Paling cepat pun jam tujuh pagi! Sejak kapan aku bangun siang nih?!"

"Jam delapan dan sembilan sudah terhitung lambat bangun itu lah. Setidaknya harus bangun jam enam baru bisa dikatakan pagi."

"Gak masuk akal. Ada orang yang tidur lebih lama dari aku okay? Jadi biarkan aku tidur."