Chapter 89

1.4K 187 39
                                    

Jadi, kenapa Boboiboy bisa hidup bersama Petai sejak kecil?

Simpel, jawabannya sudah kita ketahui kalau Petai mendapatkan Boboiboy dari Ejojo. Lalu dari Ejojo pula mendapatkan Boboiboy dari orang misterius.

Tapi hanya dengan informasi itu saja tidak cukup.

Siapa orang misterius itu?

Gak, jangan pertanyaan orang gak jelas itu dulu. Tapi. . . bagaimana Boboiboy bisa terbawa sampai ke tangan Petai itu lah dulu. . .

Jadi. . .

"Jadi. . . bagaimana. . ?" lirih Boboiboy.

Selang beberapa saat tidak ada yang menjawab sebelum Duri yang berinisiatif sendiri.

"Kau diculik. . ."

". . . . ."

Boy sengaja diam, mengira bakal ada sambungannya tapi. . . ah. . . mungkin topik ini memang begitu berat sampai suasananya pun begitu suram dan canggung. Hawa pun jadi terasa berat untuk bercerita.

"Kenapa?" tanya Boboiboy.

". . . Kenapa. . . adik diculik?"

Boy hanya melayangkan tatapan malasnya pada Duri.

'Jadi kalau gak diculik diapa? Ha? Toh barusan dia sendiri yang bilang Aku diculik.' (⁠눈⁠‸⁠눈⁠)

Duri terkekeh kikuk.

Karena Duri tak melanjutkan penjelasannya, Gempa yang mengambil alihnya sekarang.

"Karena adik Beta. . ."

Tidak ada reaksi yang begitu ketara dari Boboiboy. Yah. . siapa juga yang akan begitu terkejut kalau dia diculik karena Beta?

"Karena adik Beta. . . Retak'ka menginginkan adik sebagai bahan eksperimennya."

". . . . . ."

"Uh. . . ya. . . jadi. . . karena eksperimen, Retak'ka mau buat sesuatu yang berkaitan dengan genetik Beta. Tapi kita sendiri. . jujur saja tidak tau apa yang sedang dia kerjakan."

"Tapi sebenarnya bukan itu aja." Hali menyela ucapan Gempa.

"Tua bangka itu membenci kamu karena terlahir Beta. Aku masih ingat kalau dia terus ingin membunuhmu karena tidak terlahir Alpha seperti kami."

Kini atensi Boboiboy lebih kepada Halilintar. Langsung menanyakan pertanyaannya tanpa sungkan dengan datar.

"Jadi kenapa gak bunuh aja dari awal?"

Blaze menghela napasnya lalu merangkulnya dekat.

"Gini dek, apa mungkin seorang bayi dibunuhnya begitu saja kalau ada orang yang melindungi?"

"Siapa?"

"Kita. Kita, Ayah, dan Ibu. . . sama-sama melindungimu dari si b*j*t itu."

Alis Boy berkerut "Tapi itu gak menjelaskan kenapa aku bisa bersama Petai. Kalau kalian berhasil melindungiku dari dia, kenapa aku tetap bisa ada pada abang?"

Mendengar kata abang itu lagi. . . mulut mereka menutup kala ragu untuk menjawab.

"Kalian yang asingkan aku ke abang kah?"

"Hush! Asal ngomong, mana ada kita bilang gitu!" kata Taufan langsung membantah omongan Boboiboy.

"Jadi napa diam? Kalau kalian diam kan berarti antara kalian gagal melindungi aku atau sengaja ngirim aku ke abang kan?"

"Yang mengirimmu ke sana bukan kita tapi Retak'ka. Kita mana mungkin mengantarkan adik sendiri ke tangan orang yang gak dikenal. Kalau kamu kena–"

"Okay, cukup. Aku paham. . kalau kalian khawatir. . ." potong Boboiboy malas mendengar jawaban lebih lanjut. Dia sudah bisa menebak bakal jawaban seperti apa yang dia dapat.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang