Chapter 65

2.8K 303 99
                                    

Chapter kali ini, author sengaja buat lebih panjang supaya nyambung dengan chapter selanjutnya.

Hm? Memang ada apa dengan chapter selanjutnya?

Hehehe, lihat kalendar guys.

Rabu depan hari apa hayoo (⁠人⁠*⁠´⁠∀⁠`⁠)⁠。⁠*゚⁠+

Hari itu adalah hari yang spesial untuk Boboiboy. ✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧

Jadi tanpa basa-basi lagi–,

SELAMAT MEMBACA! (⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

______________________________

Tik

Tok

Tik

Tok

Tik

Tok

Tik

Tok

"Hhh. . ."

Boy menghela napasnya untuk kesekian kalinya.

Sudah berapa lama dia di kamar? Rasanya sudah seperti berjam-jam dia mencoba untuk tidur, namun tetap tidak bisa.

Boy capek. . . setiap tutup mata malah terasa seperti ada yang mengejar dan menarik-narik dirinya ke sana sini. Rasanya seperti akan ada yang menggigitnya lagi.

Lalu di antara semua anggota tubuhnya, bagian lehernya lah yang paling meremang.

Padahal tidak ada angin mau pun hantu yang menakut-nakutinya, dia tetap merasa seperti ada sosok yang memperhatikannya dari jauh.

Ugh. . .

Mata Boy udah berat tau. . .

Kenapa masih aja gak bisa tidur? Apa kurang capek? Makanya belum bisa tidur gitu?

Sebelum dirinya diselamatkan, dia bisa tidur tuh meski. . . berjam-jam kemudian? Entah lah, saat itu waktunya terasa lama sekali hingga Boy menutup matanya dan tidur.

"Hhh. . ."

Hela napas lagi.

Oh please lah, Boy ingin tidur.

Boy udah dari perjalanan pesawat yang panjang selama empat jam lamanya, terus langsung dijemput Blaze pakai mobil, sampai 'rumah' ini udah lewat tiga jam.

Apa gak cukup tepar kah kau Boboiboy? Apa gak cukup tepar hm? Hm?

Pikiran-pikiran random begitu terus ada di benaknya.

Tak bisa dia tidur, tak bisa.

Mau bagaimana pun dia coba, alhasil dia akan membuka matanya kembali karena merasa gelisah di hatinya.

Gak tenang. Serius.

Matanya udah berat kali, mau tutup. Rasanya macam dah ada tuh dua kantong hitam yang beeesssaar kali dibawah matanya, padahal belum.

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang