Bab 11

331 20 0
                                    

Tidak hanya Renata, Irena juga terkejut melihat perubahan sikap Dirga.

Tapi keterkejutan mereka berbeda. Jika Renata kecewa, Irena justru senang. Jadi benar, Dirga berkepribadian ganda?

Ini menarik. Sepertinya Irena tidak benar - benar kehilangan kendalinya atas Dirga.

"Tolong jangan ribut di pesta pernikahanku. Aku udah mengikhlaskan kalung itu kok, Dirga," ujar Irena.

Renata menoleh ke arahnya, dia tidak mengerti apa yang dibicarakan perempuan ular ini.

"Apa maksudnya mengikhlaskan? Andika belikan kalung ini buat aku kok!"

"Renata, udah, please! Aku udah bilang mengikhlaskannya. Kenapa kamu malah ribut?"

"Apa yang terjadi?" Dirga menyela.

"Renata bilang dia suka kalung itu. Dia mau membelinya ke aku tapi aku bilang itu kalung bersejarah jadi aku nggak menjualnya. Tapi Andika membela Renata dan memaksaku menjualnya. Nggak papa, toh aku udah terima uangnya," bual Irena.

Ya, kali ini, Dirga akan percaya padanya dan memarahi Renata kan?

"Astaga, Renata. Kembalikan kalungnya ke Irena. Saya akan belikan kamu kalung yang lain. Tapi kalung itu pemberian ibunya Irena, kamu jangan seenaknya kayak gitu," ucap Dirga.

Renata menggeleng dan meremas kalungnya. "Nggak. Ini pemberian Andika. Aku akan menjaganya. Aku nggak akan biarin kalian merebutnya dariku!"

Renata melangkah mundur. Terserah Dirga akan percaya padanya atau tidak tapi karena Andika memberikan kalung ini padanya, maka kalung ini miliknya.

"Renata, jangan bersikap kayak gini!" Dirga menatap tajam ke arah Renata.

"Kalau kamu mau aku menyerahkan kalung ini ke Irena, berubah dulu jadi Andika dan suruh dia yang ambil sendiri dariku," Renata masih kekeh memegangi kalungnya.

"Saya nggak bisa melakukannya. Perubahan saya jadi mereka di luar kendali saya, Renata. Kamu kan tahu itu!"

"Kalau gitu aku nggak akan merelakan kalungnya," Renata berlari kecil turun dari panggung.

Interaksi mereka di atas pelaminan tidak lepas dari ratusan pasang mata tamu yang memperhatikan. Bisik - bisik bahwa Renata memang istri yang tidak dicintai sedangkan Irena adalah wanita kesayangan Dirga semakin santer terdengar.

Walaupun mereka tidak mengerti siapa Andika dan apa maksudnya Dirga berubah menjadi Andika, tapi mereka paham bahwa intinya, Dirga memaksa Renata menyerahkan kalungnya kepada Irena.

Irena menikmati pandangan para tamu yang meremehkan Renata itu.

"Sampai kapanpun, hanya aku yang akan jadi kesayangan Dirga," ucap Irena dalam hati.

*****

Renata keluar dari hall yang memuakkan itu. Dia berlari keluar ke arah taman hotel. Di malam hari seperti ini, taman hotel lebih sepi dan cahaya lampu yang bersinar di kegelapan malam terasa begitu indah serta menenangkan.

Berkali - kali Renata menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

Andika... kapan dia akan kembali?

Bahkan jika Dirga berubah jadi Daniel, Renata akan mensyukurinya. Sosok Dirga terlalu kejam. Dia hanya peduli dan percaya pada mulut berbisa Irena, menyebalkan!

"Ayo pulang," Dirga entah sejak kapan sudah berdiri di samping Renata yang sedang duduk di bangku taman.

"Udah mau pulang? Kupikir kamu mau berlama - lama memandangi Irena yang cantik," sindir Renata.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang