Bab 99

117 18 0
                                    

Setelah kepergian pria yang mengaku sebagai ayah dari gadis bernama Tari itu, Dirga segera berlari ke dalam kamar.

Dirga mencari-cari sesuatu seperti orang gila. Dia membuka semua laci yang ada di kamarnya, membuka lemari bahkan memeriksa kolong tempat tidur.

Barang-barang yang dirasa mengganggu pencariannya, dia lempar begitu saja, menyisakan ruang kamar yang berantakan.

"Di mana?" gumamnya sambil terus mencari. "Di mana sih!"

BRAK!!

Dirga mulai terbawa emosi, kakinya menendang pintu lemari penyimpanan koleksi jam tangan yang ada di walk in closet miliknya.

"Dirga, tenang. Kamu cari apa?" Renata menggenggam tangan suaminya agar pria itu tidak kehilangan kesabaran.

"HP. Aku cari HP-nya si brengsek itu. Di mana dia simpan?" Dirga melepas tangan Renata, melanjutkan pencariannya.

"HP Nathan? Jangan emosi dulu, Dirga. Belum tentu dia alter baru," ujar Renata.

"Apa menurutmu dia punya rumah lain? Seperti Ares dulu. Tapi dari mana dia punya uang? Apa dia mencuri barang-barangku kayak Ares dulu? HP-nya nggak ada, sialan!" Dirga terus bergumam mengabaikan ucapan Renata tadi.

"Dirga, udah! Kamu duduk! Berhenti cari HP yang belum tentu ada itu!" Nada suara Renata meninggi.

"Rena, ini penting!" Dirga meninggikan suaranya juga. "Kalau aku bisa menemukan HP itu, aku bisa tahu kebiasaannya, orang-orang yang berkomunikasi sama dia, bahkan–"

"Bahkan apa?" tanya Renata yang penasaran kenapa Dirga memutus ucapannya.

"Bahkan mungkin korban selanjutnya. Aku harus buka akunnya di aplikasi kencan itu. Rena, apa dia child predator? Apa benar tuduhan ayah cewek itu kalau Nathan menganiaya putrinya karena menolak berhubungan badan? Atau– atau jangan-jangan dia psikopat? Jadi dia nggak butuh alasan apapun untuk melukai orang lain. Dia hanya senang melakukannya," Dirga mengungkapkan segala kemungkinan yang terlintas di benaknya.

Renata menggeleng cepat. "Jangan berpikir kayak gitu! Kamu lagi panik. Kamu harus menenangkan diri! Ayo duduk di tempat yang nyaman lalu aku bantu relaksasi kayak biasanya."

"Nggak! Aku nggak mau!" Dirga menjambak rambutnya sendiri. Dua tangannya menelangkup kepala dan Dirga berlutut nyaris tersungkur. "Aku nggak mau jadi child predator ataupun psikopat! AKU NGGAK MAU!"

"Dirga, itu nggak benar. Kamu bukan keduanya. Dan kamu juga nggak akan punya alter seperti itu. Ayo, sayang, kita istirahat," Renata mengusap lembut lengan Dirga lalu menariknya agar bangkit dan pindah ke atas tempat tidur.

Dirga mengikuti langkah Renata dengan lunglai. Dulu, Dirga sangat membenci salah satu alternya sendiri karena sikapnya yang serampangan, suka kebut-kebutan dan kasar yaitu Ares.

Tapi Ares tidak pernah berbuat kriminal dan menyakiti wanita. Jika sekarang ada sosok Nathan yang sekejam itu terhadap perempuan, harus bagaimana Dirga melenyapkan sosok itu? Dia harus membuatnya berubah menjadi dormant alter. Akan sangat buruk jika mereka fusi.

"Apa aku punya masa lalu lain yang lebih kelam dari yang sudah kuingat sampai ada alter seperti itu?" tanya Dirga lirih. Renata telah mendudukkannya di ranjang dan membuatnya bersandar.

"Dirga, aku kan udah bilang. Belum tentu Nathan benar-benar ada. Kalaupun ada, belum tentu dia yang melakukan semua kekejaman ini. Kita harus menyelidikinya. Satriya udah menggaji seorang detektif swasta. Kita perlu bantuan detektif yang nggak berhubungan dengan polisi karena kasus ini ganjil," Lalu Renata menceritakan perihal temuan Putra, kejadian kelinci dan CCTV yang mati.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang