Bab 65

176 16 0
                                    

"Daniel, ngapain?"

Daniel tersentak kaget saat Renata tiba - tiba berdiri di hadapannya. Pasalnya, Daniel olah nafas sambil memejamkan mata sampai tidak sadar Renata sudah selesai.

"Eh? Udah pipisnya? Kok cepet? Udah cebok belum?"

Renata memutar bola matanya. "Belum. Aku nggak suka cebok!"

"Hah?"

"Oh ya, Dan. Sebelum pulang, ayo bikin video dulu," Renata duduk di samping Daniel, bersiap untuk merekam dengan kamera ponselnya.

Daniel sempat menjauh saat Renata duduk begitu dekat dengannya.

"Kamu beneran belum cebok?"

Renata menghela nafas. "Ya cebok lah! Bercanda doang itu. Lagian kamu sih pakai nanya udah cebok apa belum segala!"

"Ya habis cepet. Apa pipisnya cuma crut gitu doang ya?"

Renata sampai menjilat bibirnya sendiri, tidak tahu harus bereaksi seperti apa lagi. Kepribadian Dirga yang satu ini terlalu unik. Dia selalu melontarkan pertanyaan dan pernyataan yang di luar dugaan.

"Yang crut itu kapasitas otakmu mungkin. Aku nggak cepet kok. Kamu aja kali yang seneng kalau aku nggak ada di dekat kamu makanya waktu berjalan cepat," Renata cemberut.

"Jangan gitu, Re. Aku seneng kok ada kamu. Walaupun kamu kerjanya gangguin aku, tapi aku cukup terhibur ditemani kamu. Kalau aku beneran muak sama kamu, nggak mungkin lah aku ijinin kamu ngekor aku ke mana - mana," Daniel mengerucutkan bibirnya usai dia mengungkapkan ucapan seriusnya untuk pertama kali.

Rasanya malu berkata bahwa dia senang ada Renata walaupun wanita itu menyebalkan. Tapi dia tidak nyaman saat Renata berpikir dirinya tidak suka ada Renata di dekatnya.

"Eh? Beneran?" Renata cukup terkejut.

Daniel mengangguk sambil menunduk, tidak berani menatap Renata.

"Kenapa kamu nunduk kayak anak kucing gitu? Wah! Jangan - jangan kamu suka ya sama aku? Hayoo ngaku.... suka kan? Suka kan?" Renata menusuk - nusuk perut Daniel dengan jari telunjuknya. "Ngaku deh!"

"Eh! Eh! Jangan tusuk - tusuk, geli!"

"Makanya ngaku buruan! Kamu suka sama aku kan? Kan? Kan?" Renata menyangga kedua pipinya, mengedip - kedipkan matanya dengan cepat seperti boneka bayi.

"Ngaku apaan? Nggak kok! GR! Siapa juga yang suka sama kamu?"

"Nggak percaya. Pokoknya nggak percaya," Renata menggeleng.

Cup.

Cup.

Cup.

"Re! Katanya janji nggak nyosor!" Daniel menjauhkan wajahnya saat Renata tiba - tiba saja memberondongi dia dengan kecupan di pipi dan dan dahinya.

"Nggak tahan aku. Kamu terlalu menggemaskan. Ututututu...," Renata mencubit kedua pipi Daniel.

Tapi lagi - lagi Daniel tidak berdaya menolak perlakuan Renata padanya. Paling - paling Daniel hanya menyatukan kedua bibirnya rapat - rapat agar bibirnya itu tidak jadi sasaran kemesuman Renata juga.

"Ayo, sekarang bikin video. Aku bawa tripod kali ini," Renata menata tripod dan ponselnya di meja, kamera depannya menghadap wajah mereka.

"Video apa sih?"

"Lihat ke kamera, Dan! Ucapkan sesuatu buat Renata yang lagi rindu sama kamu. Kadang saat kamu nggak muncul - muncul, aku suka kangen sama kamu."

DAG DIG DAG DIG DUG.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang