Bab 138

91 12 0
                                    

Ini bab penuh narasi, guys. Tapi jangan diskip-skip supaya tetap mengerti jalan ceritanya. 

*****

Satriya merasakan detakan jantungnya berpacu kencang saat Angga melompat ke sungai yang deras. Apalagi, teriakan istri Angga dan anaknya terdengar sangat memilukan. Sekejap, mata Satriya terbelalak, hatinya berkecamuk dalam kepanikan. Ia tidak ingin Angga kehilangan nyawa di bawah arus yang kuat tersebut. Instingnya segera memaksanya untuk melakukan sesuatu.

"ANGGA!" Satriya melongok ke bawah, ke arah sungai. Dia sempat melihat tubuh temannya itu terbentur batu besar dengan sangat keras sebelum akhirnya terpental dan terbawa aliran sungai.

Dengan langkah mantap, Satriya berlari mengitari jembatan dan turun dari tangga yang mengarah ke aliran sungai. Cahaya matahari siang yang terang memancar di antara celah-celah jembatan. Walaupun matahari sedang terik, udara terasa kering dan dingin di sekitarnya, mencampur aduk dengan kegelisahan dalam diri pria yang merupakan salah satu alter Dirga itu.

Tangga yang curam dan basah turun menuju aliran sungai itu terlihat cukup mengerikan untuk orang yang tidak terbiasa melalui medan semacam ini seperti Satriya dan Renata. Namun, rasa cemas dan rasa ingin menyelamatkan Angga lebih kuat.

Renata tanpa pikir panjang, dengan panik menyusul suaminya berlari menuruni tangga. Begitu pula dengan istri Angga. Anak Angga juga nyaris mengikuti jejak ibunya. Untung saja badannya kecil jadi bisa dengan mudah dicegah dan digendong oleh Putra yang tidak ingin anak sekecil itu ikut menerjang bahaya.

Satriya nyaris saja melompat ke sungai, tidak bisa berpikir jernih karena sedang dalam keadaan panik. Namun, tangis terputus dan teriakan Renata berhasil mencegahnya. "Berhenti, Satriya! Bahaya! Kita serahkan ke tim SAR yang lebih ahli buat nyelametin Angga!" seru Renata dengan suara tercekat.

Langkah Satriya terhenti. Pria itu terdiam untuk sesaat, pandangan matanya terfokus pada kegelapan air yang mengalir deras di bawahnya. Dia menyadari bahwa dia tidak bisa menghadapi arus kuat tersebut sendirian. Satriya masih bisa menyimak perkataan istrinya. Dia tidak bisa membiarkan Renata juga hancur jika dia terluka. Pria itu juga memikirkan anak-anaknya yang menunggu di rumah.

Renata dengan gesit menarik lengan istri Angga yang hampir sama paniknya, wanita itu nyaris turun ke aliran air demi mengejar suaminya. Renata melingkarkan lengannya di perut wanita itu. "Sabar, Mbak, jangan nekat! Kita panggil polisi dan tim SAR!"

"Panggil tim SAR, cepet!" teriak Satriya kepada Putra dan Merry.

Merry mengangguk dan mengacungkan ibu jarinya. "Sudah, Tuan," ucapnya. Merry yang memang tidak disibukkan dengan anak Angga segera menelepon tim penyelamat sebelum diperintahkan oleh Satriya.

Dengan rasa cemas yang masih meliputi dirinya, Satriya mendudukkan dirinya di atas batu besar yang ada di tepi sungai. Dia berusaha mengatur nafasnya. Entah mengapa Satriya merasa dingin menggigil. Mungkin, itu tidak hanya karena udara di tepi sungai yang berangin dan terlindung dari cahaya matahari karena rimbunnya tanaman bambu di sini, tetapi juga karena kecemasan yang memenuhi tubuhnya.

Renata yang mulai berhasil menenangkan istri Angga menuntun wanita itu untuk duduk di batu juga. Tidak lama kemudian, sirene dan bunyi peringatan mulai terdengar dari kejauhan. Tim SAR datang dengan cepat, membawa peralatan penyelamatan mereka. Dengan sigap dan cekatan mereka mengerahkan tekad dan keterampilan dalam upaya menyelamatkan nyawa Angga yang terjebak dalam aliran sungai yang ganas.

Satriya memandang penuh harap ke arah tim SAR yang sibuk bergerak. Mereka adalah harapan terakhirnya untuk menyelamatkan temannya itu. Tetesan air mata jatuh dari matanya, ini mungkin kedua kalinya sosok Ares dalam diri Satriya menangisi sesuatu. Ares pernah menangis sekali saat dia merasa ketakutan menjelang fusinya dengan Satya dulu. Ini juga menjadi bukti bahwa keadaan pikiran Satriya saat ini sedang sangat bergejolak. Dia berdoa dalam hati untuk keselamatan Angga.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang