Bab 32

258 18 0
                                    

"Otak manusia punya mekanisme pertahanan diri dari stress," dokter Teresa memulai penjelasannya saat Dirga dan Renata datang menemuinya bercerita mengenai temuan soal masa lalu Renata.

"Mekanisme pertahanan diri ini tidak selamanya sehat. Yang terjadi pada Renata adalah contoh mekanisme pertahanan diri dari trauma yang disebut represi memori. Jadi... otak secara sengaja menyembunyikan memori menyakitkan yang berhubungan dengan trauma sehingga kamu lupa dan merasa tidak pernah mengalami hal buruk. Efeknya... emosi dan perasaan kamu akan lebih ringan," lanjut sang dokter.

"Jadi... otak kita bisa memilih sendiri memori yang bisa kita ingat dan lupakan?" Renata merasa heran sekaligus takjub dengan penjelasan ini.

"Di beberapa kasus, ya. Tapi... represi memori bukan metode yang sehat. Itu karena memori menyakitkan tidak hilang melainkan disembunyikan di tempat yang sangat dalam. Sekalipun kamu tidak ingat, tapi memori itu masih bisa mengganggu emosional kamu. Dia bisa muncul dalam mimpi buruk, halusinasi, atau emosi negatif yang tidak jelas asalnya. Ya, seperti saat kamu mengalami halusinasi di kolam renang beberapa waktu lalu, Renata."

Renata mengangguk paham. "Lalu apa yang harus saya lakukan, Dok?"

"Mencoba mengingatnya. Kita akan melakukan beberapa stimulasi agar kamu bisa mengingat semua yang kamu lupakan. Renata, trauma menyakitkan bukan untuk dikubur melainkan diterima sebagai bagian masa lalu lalu sehingga diri kita yang sekarang bisa fokus memperbaiki diri untuk masa depan. Begitu kamu ingat, kita akan melakukan terapi pemulihan pasca trauma. Hasil akhir yang diharapkan adalah kamu ingat pengalaman burukmu tapi itu tidak lagi berdampak negatif pada kehidupan kamu sekarang maupun masa depan," jawab dokter Teresa.

"Baik, Dok."

"Dan soal fusi Andika - Dirga. Selamat ya, kamu semakin dekat dengan integrasi semua kepribadian," Dokter Teresa beralih menatap Dirga penuh senyum.

"Sama seperti represi, DID juga merupakan sistem pertahanan diri. Hanya saja... ini lebih serius dan kompleks. Setiap alter terbentuk karena adanya sebuah pemicu dan mereka semua ada untuk melindungi diri kamu, Dirga. Daniel, contohnya. Daniel menjadi gay padahal kalian semua straight mungkin karena dia ingin melindungi diri kalian dari perempuan," lanjut dokter Teresa.

Dirga menyimak dengan dahinya yang berkerut. "Maksudnya.... saya punya trauma terhadap wanita di masa lalu?"

"Bisa jadi. Ini baru dugaan saya. Seperti Andika yang melebur dengan kamu setelah kamu bisa mengingat Renata, alter lain bisa melebur saat tugasnya dianggap selesai. Andika melindungi memori kamu, dia pertama kali terbentuk sesaat setelah Irena mengaku sebagai pacar masa muda kamu, kan? Secara normal, otak kamu harusnya tahu Irena berbohong dan mengirim sinyal ke tubuh kamu. Tapi karena DID yang kamu miliki, kamu terlanjur mengalami amnesia disosiatif dan tidak tahu mana yang benar. Akhirnya yang bisa otak kamu lakukan adalah membentuk alter baru.

Renata, misi kamu adalah mengusahakan setiap alter Dirga mau menemui saya. Selama ini Dirga selalu sendirian. Dia belum pernah berhasil membawa mereka untuk menjalani terapi bersama saya. Saya bertemu mereka selalu saja di momen yang tidak sengaja dan mereka selalu kabur, menolak pengobatan. Kalau saya dengar dari cerita kalian, sepertinya para alter Dirga sudah nyaman dengan kamu. Yakinkan mereka untuk datang ke sini saat mereka muncul."

"Eh? Ba- baik, Dok," Renata mengangguk menyanggupi tugas dari dokter Teresa itu.

Sekalipun anggukannya mantap, sebenarnya Renata merasa kurang yakin.

Satya mungkin bisa diajak kerjasama. Daniel mungkin dengan sedikit bujukan atau paksaan. Tapi Ares? Bagaimana mengendalikannya agar bisa dibujuk? Alter Dirga yang satu itu selalu berbuat seenaknya dan sesukanya sendiri.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang