Bab 150

98 11 0
                                    

Hubungan Sherina dan Satriya mulai membaik sejak kejadian penculikan itu. Sherina tidak lagi merasa takut saat ingin berinteraksi dengan Satriya. Mereka saling mendekat dan mengembangkan ikatan yang lebih kuat. Bagi Sherina, rasanya jadi sama saja apakah papanya Dirga atau Satriya. Hanya Daniel yang memberi kesan berbeda karena cara Daniel bermain dengan anak-anaknya memang tergolong unik.

Sejak peristiwa penculikan palsu itu, suami Renata masih Satriya sampai bulan berikutnya. Satriya merasa bersyukur karena kali ini dia bertahan menguasai tubuh cukup lama. Dia mulai lebih santai menghadapi hidup terutama bermain dengan anak perempuan yang terasa semakin menyenangkan. Satriya mulai bersikap seperti Dirga yang boros dengan membeli mainan ini itu sepulang kerja. Kali ini, dia memilih barang-barang untuk Sherina juga.

Yang paling Satriya suka dari tidak digantikan Dirga atau Daniel adalah karena dia bisa ikut memantau perkembangan kehamilan Renata. Bulan lalu dia yang menemani Renata USG, bulan ini pun demikian.

"Janinnya sehat, semuanya normal," ujar sang dokter yang memeriksa kandungan Renata.

"Apa mungkin kembar lagi, Dok?" tanya Satriya yang mendadak membayangkan bagaimana jika anaknya kali ini kembar lagi, rumah pasti semakin ramai seperti taman kanak-kanak.

"Hm ... tidak. Ini bukan bayi kembar," jawab sang dokter. "Kenapa? Apa Bapak Ibu mengharapkan bayi kembar?"

"Eh? Nggak kok, Dok," jawab Satriya. "Terserah aja sih kembar atau nggak kembar. Kebetulan kan yang sebelumnya kembar, saya cuma nanya kemungkinan aja ini kembar juga atau nggak."

"Oh, begitu. Baiklah kalau gitu. Karena semua normal dan baik, saya cuma resepkan vitamin aja ya. Segera periksakan ke rumah sakit jika ada keluhan yang terlalu berat atau tidak biasa." Sang dokter menggoreskan penanya di selembar kertas resep.

Karena kehamilan renata masih sangat muda, dokter belum memberi tahu jenis kelaminnya. Mungkin karena di usia ini biasanya masih kurang akurat.

Usai menjalani pemeriksaan kandungan, Satriya mengajak Renata untuk mengunjungi Carla di penjara. Carla ditahan di gedung tahanan yang sama dengan tempat Irena ditahan. Carla divonis 9 tahun penjara dan ini adalah tahun kelimanya.

Sistem kunjungan yang hanya membolehkan satu orang yang masuk membuat Satriya dan Renata harus bergantian. Satriya masuk ke ruang kunjungan terlebih dahulu sedangkan Renata duduk di ruang tunggu.

Kurang lebih lima menit lamanya Satriya menunggu, Carla akhirnya tiba bersama dengan satu petugas penjara.

"Dirga?" tebak Carla sembari mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan Satriya.

"Bukan Dirga. Satriya," jawab Satriya.

Kening Carla berkerut, dia belum pernah mendengar alter Dirga yang bernama Satriya. Dia hanya kenal empat alter Dirga yang sebelumnya. Memang, ini adalah pertama kalinya suami Renata yang manapun datang untuk mengunjungi Carla. "Satriya?"

"Ya. Satriya adalah hasil fusi antara Satya dan Ares," terang Satriya.

"Jadi kamu gabungan antara Ares dan Satya? Ares dan Satya nggak pernah muncul lagi?"

Satriya mengangguk. Sementara Carla tersenyum kecut. Carla agak takut pada Ares. Dan Carla tahu seperti apa getolnya Satya melindungi Dirga. Sekarang, Satya dan Ares bersatu? Tidak bisa dia bayangkan bagaimana sosok Satriya ini dalam hal melindungi Dirga.

"Lo pasti inget sama Angga, 'kan?" Satriya menatap Carla lekat-lekat.

Walaupun Ares bergabung dengan Satya, ternyata cara Satriya berinteraksi dengannya persis seperti Ares. Ares selalu tanpa segan dan sopan bicara dengannya menggunakan kata 'lo gue' tidak peduli Carla jauh lebih tua daripada dirinya.

My Six HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang