Tapi lawannya itu memang bukan seorang yang lemah, dia memiliki kepandaian yang tinggi, diapun sejak tadi malah telah berhasil mendesak lawannya, karena kepandaiannya tampaknya menang satu tingkat. Dia mudah saja menghindarkan diri dari serangan setengah kalap yang dilakukan oleh lawannya, dan kemudian pedangnya itu menyampok dengan gerakan "Lo-hu menabrak pohon" cepat bukan main pedangnya itu bisa menyampok pedang Liang Ie Shen terpental dan terlepas dari cekalannya.
Liang Ie Shen kaget tidak terhingga, apa yang terjadi ini tidak pernah diduganya. Walau pun ia menyadari dirinya berada satu tingkat di bawah kepandaian dari lawannya, akan tetapi tetap saja dia yakin dalam seratus jurus tentu dia masih bisa menghadapinya.
Akan tetapi sekarang, pedang itu telah terlempar dan terlepas dari cekalannya. jika memang dia menghadapi lawannya dengan tangan kosong, niscaya dia segera dapat dirubuhkan.
Diwaktu itu sambil mengeluarkan suara tertawa tergelak-gelak Lie Kun, orang yang diduga sebagai orang Pit-mo-gay itu telah membulak balikan pedangnya.
"Hemmm, sekarang kau mau menyerah atau tidak?" bentak Lie Kun dengan suara yang dingin.
Muka Liang Ie Shen jadi merah padam. Dengan membusungkan dadanya ia bilang: "Kau bunuhlah! Tuan besarmu tidak akan takut mati. Hemm kali ini memang tuan besarmu telah jatuh di tanganmu tapi jika memang tuan besarmu memiliki umur panjang, hemmm, hemm........!"
"Apa yang hem heman seperti itu?" Tanya Lie Kun mengejek. "Kau ingin mengatakan bahwa kelak kau akan mencari aku untuk menuntut balas bukan?"
"Tidak salah, semua ini merupakan hal yang harus diperhitungkan dan memang akan kuperhitungkan kelak dengan bunganya sekali gus!" setelah berkata begitu dengan segera dia memejamkan matanya, dia seakan juga tengah menantikan tikaman dari lawannya.
Tapi lawannya itu, Lie Kun telah tertawa tergelak-gelak dengan suara yang sangat nyaring, tampaknya sinis dan menghina sekali, dia telah memandang dengan sikap yang meremehkan.
"Hemmm, kepandaianmu demikian rendah dan buruk hendak membalas sakit hati kepadaku?" tanyanya dengan suara menghina.
Liang Ie Shen tidak menyahuti, dia tetap memejamkan matanya.
"Baiklah!" kata Lie Kun kemudian, "Jika memang kau minta mampus, tuan besarmu tak akan menyia-nyiakan harapanmu!" setelah berkata begitu, segera juga ia menggerakkan pedangnya, menikam ke arah pundak Liang Ie Shen.
Gerakan yang dilakukannya itu memang cepat, tapi lebih cepat lagi sebutir batu kerikil yang menyambar dengan pesat sekali, telah melanggar pedang itu.
"Tranggg!!" Tikaman yang dilakukan Lie Kun terpental ke samping, karena benturan batu tersebut memang sangat kuat sekali membuat pedang itu jadi hampir terlepas dari cekalan tangannya.
Sedangkan dua sosok tubuh telah melompat keluar dari balik semak belukar. Gerakannya sangat cepat dan gesit, mereka telah berada di samping Liang Ie Shen.
Lie Kun sendiri, waktu pedangnya terbentur batu, tengah melompat ke belakang dengan muka yang berobah merah padam. Dia murka sekali, mengawasi kepada dua orang yang baru muncul itu.
Justeru Liang Ie Shen yang telah membuka matanya, dia jadi girang bukan main, ia telah mengenali dua orang kakak angkatnya.
"Toa-ko! Jie-ko!" panggilnya.
Sung Sie Coan telah mengibaskan tangannya kepada Lie Kun, katanya: "Tuan, kami ingin meminta pengajaran darimu. Aku Sung Sie Coan, ingin sekali merasakan lihaynya, pedangmu!"
Setelah berkata begitu Sung Sie Coan tanpa banyak bicara mengambil sikap bersiap sedia untuk menerima serangan!
Lie Kun berdiri sejenak di tempatnya, dia ragu-ragu. Merasa tenaga timpukan batu tadi pada pedangnya, yang membentur begitu kuat, seketika ia mengetahui bahwa tenaga dalam orang itu memang sangat tinggi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan latihan tenaga dalam Liang Ie Shen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendekar Aneh Seruling Sakti
FantasyCinkeng ini merupakan lanjutan dari "Anak Rajawali".