Jilid 46

1.9K 38 0
                                    

"Di mana Mo-in-kim-kun?" bentak Oey Yok Su dengan suara bengis kepada Pang Tauw.

"Ada...... ada di dalam......!" menyahuti Pang Tauw dengan sikap dan ketakutan, sebab ia merasakan cengkraman Oey Yok Su sangat kuat, juga lehernya seperti tercekik, disamping itu ia tertotok, membuat tenaganya seperti lenyap meninggalkan tubuhnya.

"Bawa aku ke sana!" perintah Oey Yok Su. "Tunjukkan jalannya!"

Pang Tauw tidak berani membantah, segera ia memberitahukan jalan untuk mencapai ruang dalam di perut tebing ruangan rahasia. Oey Yok Su memasuki lorong itu cepat sekali dengan Pang Tauw masih ditentengnya terus.

Di waktu itu tampak Pang Tauw beberapa kali hendak mencoba membebaskan diri dari totokan, dia mengempos semangatnya, namun gagal, sebab totokan di tubuhnya tidak juga bisa dipunahkannya. Malah dia merasakan sekujur tubuhnya lemas dan benar-benar sekali ini dia di tangan Oey Yok Su jadi mati kutu.

Waktu Oey Yok Su melesat ringan memasuki lorong itu, dari depan, menyerbu puluhan orang yang menggenggam berbagai senjata tajam. Tapi Oey Yok Su tidak menghentikan langkah kakinya, dia berlari terus.

Waktu orang-orang hendak mengepungnya justeru Oey Yok Su bagaikan mengamuk. Tubuhnya melesat ke sana ke mari dengan telapak tangan kirinya dia menghajar ke sana ke mari, maka tampak tubuh orang-orang Pit-mo-gay itu terpental saling menabrak sesama kawan.

Suara mereka berisik sekali, suara jerit dan teriakan kaget, karena banyak senjata yang makan tuan.

Oey Yok Su nembuka jalan dengan kehebatannya yang menakjubkan, karena tidak ada seorangpun di antara orang-orang Pit-mo-gay yang sanggup membendungnya.

Siangkoan Yap berdua dengan Giok Hoa berusaha mengikuti di belakang Oey Yok Su. Mereka memang lebih leluasa, karena boleh dibilang orang-orang Pit-mo-gay telah dihajar oleh tocu pulau Tho-hoa-to tersebut.

Merekapun mempergunakan ilmu pedang mereka yang hebat karenanya tidak ada anak buah Pit-mo-gay yang bisa membendung mereka. Ko Tie tetap berada di tempatnya untuk menjaga keselamatan Kim Lo.

Cuma saja yang menguatirkan buat hati Ko Tie, justeru ia melihat pasukan tentara kerajaan sudah berada di mulut lembah. Mereka akan segera menerjang maju.

Kalau sampai tentara kerajaan sudah menyerbu maju ke dalam lembah, banjir darah sulit dihindarkan.

Oey Yok Su cepat sekali menerobos sampai di dalam tebing kamar rahasia di mana orang-orang Pit-mo-gay menyembunyikan diri. Dan banyak orang orang Pit-mo-gay yang sudah dirubuhkan, sehingga yang lainnya tidak berani maju menghalangi Oey Yok Su sebab menyadari mereka akan menjadi korban empuk tangan besi Oey Yok Su.

"Hentikan!" Tiba-tiba suara bentakan menggelegar terdengar memecahkan serta suara ribut-ribut di dalam tebing itu.

Semua anak buah Pit-mo-gay rupanya mengenali suara siapa itu karena mereka segera mematuhi. Mereka telah mundur dengan cepat untuk membiarkan Oey Yok Su berdiri dengan tangan masih menenteng Pang Tauw.

Dengan sorot mata yang tajam Oey Yok Su melirik ke arah orang yang membentak keras itu. Ia segera mengenali orang itu adalah orang yang tengah dicarinya, segera juga tangan kanannya mengibas tubuh Pang Tauw terlontar jauh sekali bergulingan di tanah, karena ia sudah tidak diperlukan lagi oleh Oey Yok Su.

"Bagus! akhirnya kau keluar juga!" kata Oey Yok Su dingin. "Cepat kau serahkan Giok-sie jika memang kau masih ingin bernapas lebih lama di dunia ini!"

Orang yang baru muncul itu memang tak lain dari Mo-in-kim-kun yang diiringi anak buahnya. Para pembantunya berdiri dalam keadaan bersiap-siap. Dan diwaktu itu merekapun telah mencekal senjata masing-masing, sikap mereka seakan juga hendak menerjang untuk mengeroyok cuma menantikan perintah dari Mo-in-kim-kun saja.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang