Jilid 137

1.5K 24 0
                                    

"Karena dari itu tidak dapat kau dibiarkan meninggalkan kuburan ini. Maka kau harus memikirkannya dalam-dalam, Ang-lie. Karena jika kau bertindak ceroboh, niscaya kau akan menyesal."

Ang-lie mendengus dingin, dia pun tampaknya semakin gusar dan penasaran sekali.

"Hemmm, puluhan tahun aku bekerja mati-matian buat Loya, selalu mempertaruhkan jiwaku demi kepentingan diri Loya. Tapi sekarang demikianlah cara perlakuan yang diberikan Loya kepadaku, selalu mencurigai aku, setelah Giok-sie berhasil berada di tangan Loya?"

Tang Mun menghela napas.

"Ang-lie, aku ingin bicara terus terang kepadamu, bolehkah!" Katanya.

"Katakanlah!"

"Tapi kau jangan marah. Aku akan bicara dari hari ke hati sebagai sahabat."

Mata Ang-lie memain.

"Baik, katakanlah apa yang ingin kau beritahukan kepadaku?" Kata Ang-lie kemudian.

"Kau harus juga memikirkan tentang keselamatan dirimu. Jika memang kata-katamu ini semuanya dapat didengar Loya, apakah engkau akan memperoleh kesempatan untuk keluar meninggalkan Kuburan Neraka ini masih dalam keadaan bernapas?

"Apakah engkau dibiarkan hidup oleh Loya? Kukira malah engkau akan menerima hukuman yang sangat berat sekali!"

"Aku tak perduli!" Kata Ang-lie dengan muka yang merah padam karena murka, "Aku tahu, tentu Loya akan turunkan tangan kejam padaku. Dan kau juga akan memihak kepada Loya bukan?"

Tang Mun menghela napas. Tampaknya ia memang jadi salah tingkah dan bimbang.

"Sebetulnya, aku sulit sekali untuk mengambil suatu keputusan Ang-lie!"

"Sulit bagaimana?"

"Aku mengerti perasaanmu, tapi terus terang, perasaan hanya timbul disebabkan perasaan tidak puasmu sehingga engkau merasa diperlakukan Loya tidak layak semakin tidak puas. Lalu timbullah berbagai-bagai perasaan lainnya, sehingga kau berpikir untuk meninggalkan kuburan Neraka ini, bukankah begitu?"

Ang-lie menggeleng.

"Bukan Tang Mun. Bukan, aku hanya menghendaki Loya mengerti dan mau menghargai jasa seseorang, yaitu aku maupun kau dan yang lainnya. Janganlah jasa seseorang dianggap sebagai sesuatu yang tidak berguna, di kala Giok-sie sudah berada di tangannya, hanya itu saja.

"Sebetulnya aku tidak mengharapkan sesuatu apapun juga dari Loya. Aku mengharapkan kelak bisa menerima pangkat atau harta, akupun puas jika Loya sudah bisa naik takhta.

"Tapi kenyataannya penghargaan terhadap jasa dan tenagaku sama sekali tidak diberikannya, malah Loya seperti juga meremehkannya. Karena dari itu telah membuat aku benar-benar tidak puas.

"Dan aku pun mencegah timbulnya perasaan yang semakin memburuk. Aku tahu semakin lama aku berpikir buat angkat kaki saja meninggalkan ini, karena aku tahu, semakin lama aku berada di sini tentu hanya mau mendatangkan perasaan yang semakin tidak baik, sehingga hubunganku dengan Loya semakin jauh dan kelak bisa menimbulkan akibat yang semakin buruk."

Di waktu itu Tang Mun menghela napas, dia bilang perlahan,

"Sudahlah Ang-lie lebih bagus kita lenyapkan semua perasaan tidak puasmu itu. Karena engkau bisa saja membiarkan apa yang dilakukan Loya, asal engkau benar-benar melaksanakan tugasmu, maka hubungan yang kian memburuk, antara kau dengan Loya, perasaan tidak puasmu terhadap Loya, perlahan-lahan mau lenyap. Percayalah padaku Ang-lie.......!"

Ang-lie mendengus.

"Begitu mudahkah buat melenyapkan perasaan tidak puas itu? Hemm, di saat engkau diperlakukan sama seperti aku dengan perlakuan yang tidak baik, apakah engkau bisa berkata seperti tadi lagi?

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang