Jilid 140

1.5K 24 0
                                    

Si nenek jadi putus asa lagi, dia anggap apakah lobang itu hanya untuk hawa udara saja atau tempat mengintai?

Karena murka yang bukan kepalang dia telah mendorong batu itu, untuk mematahkannya. Tapi begitu dia menekan ke bawah, tembok di sampingnya seketika bergerak, terbukalah pintu untuk keluar.

Tanpa bilang suatu apapun juga, tampak nenek tua itu sudah melompat untuk keluar, karena dia kuatir kalau nanti pintu rahasia itu tertutup lagi.

Kim Lo juga tidak mau membuang waktu, dia mendorong punggung nona Cin agar si gadis melompat keluar.

Si gadis melompat keluar, namun dia disambuti oleh tongkat si nenek.

Kaget Kim Lo. Dia melihat lebih dulu, karena dia menyaksikan tongkat yang tengah meluncur menyambar kepada dada si gadis.

Tanpa membuang waktu, dia bukannya mendorong terus punggung si gadis, malah dia mencengkram baju di punggung si gadis, dia menariknya, menghentak. Maka si gadis sesudah menerjang ke depan, dia menangkis tongkat si nenek dengan serulingnya yang telah dikeluarkannya dengan cepat.

Benturan yang terjadi antara seruling dengan tongkat si nenek benar-benar sangat kuat sekali. Karena benturan itu sangat dahsyat, memekakkan anak telinga.

Sedangkan si nenek cuma merasakan telapak tangannya yang pedih nyeri, tanpa terhuyung atau tergempur kuda-kuda ke dua kakinya. Malah sambil menjerit dengan suara yang sangat keras sekali. Dia sudah menghantam lagi dengan tongkatnya itu, beruntun sampai tujuh kali.

Bagi Kim Lo sudah tak ada ruang yang bisa untuk membuatnya melompat, karena waktu itu, ia tengah berdiri di ambang pintu rahasia kuburan yang pendek sekali, maka dari itu, tujuh serangan lawannya ia hadapi dengan serulingnya. Dia menggunakan jurus-jurusnya yang paling liehay.

Empat jurus dari serangan si nenek dapat dipunahkannya. Dan ia kemudian berusaha menangkis serangan kelima dan keenam.

Setiap serangan dari si nenek memang mengandung kekuatan tenaga dalam yang hebat sekali. Terlebih lagi setiap jurus semakin meningkat kekuatan tenaga dalamnya.

Pada jurus kelima dan keenam itu, kekuatan tenaga dalam yang dipergunakan si nenek memang sudah meningkat sangat kuat sekali.

Kim Lo menangkis dengan serulingnya pada jurus yang kelima, tubuh Kim Lo tergetar hebat sedangkan serulingnya juga terpental ke samping.

Malah bersamaan dengan itu, tampak tongkat si nenek tua bungkuk telah menyambar lagi, serangan keenamnya.

Kim Lo tahu dirinya menghadapi ancaman yang berat, dia mengeluarkan tangan kirinya, dia nekad. Dia mencekal ujung tongkat si nenek.

Su Nio Nio tidak menyangka akan kenekatan pemuda ini. Dia kaget karena ujung tongkatnya dapat dicekal oleh Kim Lo. Maka dia berusaha menariknya. Dia ingin melepaskan tongkatnya dari cekalan tangan Kim Lo.

Namun dia tidak mudah buat melepaskan tongkatnya itu karena Kim Lo mencekalnya bukan dengan cekalan sembarangan. Tadi dia melihat bahwa tenaga serangan dari si nenek bungkuk itu sangat kuat sekali. Maka dia mencekal dengan mengerahkan sin-kang sepenuhnya.

Maka dari itu, walaupun si nenek menarik pulang tongkatnya, tetap saja dia tidak bisa menarik pulang terlepas dari tangan si pemuda. Malah di waktu itu mereka saling tarik menarik.

Untuk mencegah si nenek melakukan serangan yang ketujuhnya yang tentunya tenaga dalam yang dipergunakannya semakin kuat juga maka Kim Lo waktu merasakan si nenek tengah menarik tongkatnya, diapun membarengi mendorongnya sambil melepaskannya.

Si nenek tercekat dan dia merasa kaget tidak terkira, karena tubuhnya terhuyung mundur dan juga diwaktu itu dia hampir saja terjengkang rubuh.

Beruntung dia memang lihay, maka dia bisa mengendalikan tubuhnya, dia tidak sampai terjengkang. Dalam keadaan seperti itu terlihat bahwa di dalam keadaan seperti itu dipergunakan Kim Lo buat menarik tangan nona Cin guna melompat keluar.

Pendekar Aneh Seruling SaktiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang